Dibandingkan Tahun 2021, Ekspor Kaltim  Tahun 2022 Meningkat 49.25 Persen

Eskpor ampas sawit Kaltim. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2022 menunjukkan kinerja yang sangat baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai ekspor tahun 2022 mencapai US$36,06 miliar atau meningkat signifikan atau  49,25  dibandingkan dengan tahun 2021.

Peningkatan nilai ekspor ini dikarenakan pada saat perekonomian global mulai pulih dari pandemi COVID19. Harga komoditas yang tinggi mendorong peningkatan nilai ekspor Kalimantan Timur. Semakin menguatnya kinerja ekspor juga tidak lepas dari peningkatan permintaan pasar internasional, terutama dari Tiongkok.

Demikian dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam laporan berjudul “Statistik Perdagangan Luar Negeri (Ekspor) Provinsi Kalimantan Timur 2022” yang diluncurkan Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST., MIDEC, Bulan Agustus 2023.

Menurut Yusniar, meskipun kenaikan ekspor sempat tertahan pada pertengahan tahun, akan tetapi secara keseluruhan ekspor Kaltim pada 2022 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021.

Pada tahun 2022 ekspor Kaltim mencapai US$36,06 miliar atau meningkat 49,25 persen. Pada bulan Januari, nilai ekspor menurun menjadi US$1,08 miliar, merupakan nilai ekspor terendah pada 2022. Ekspor Kaltim  kembali menurun pada Mei 2022 sebesar 0,14 persen dikarenakan adanya libur hari raya idul fitri.

“Ekspor Kaltim mencapai nilai tertinggi pada Agustus 2022 yang mencapai US$3,71 miliar karena adanya pengaruh kenaikan harga komoditas,” kata Yusniar.

Ekspor Kaltim pada bulan-bulan berikutnya cenderung menurun sejalan dengan mulai menurunnya harga-harga komoditas dunia, dan pada Desember 2022 ekspor Kaltim  tercatat US$3,05 miliar.

Menurut Yusniar, komoditas ekspor migas dengan peningkatan terbesar adalah gas yang mencapai US$2.226,52 juta atau US$628,77 juta lebih tinggi dari tahun 2021. Sementara itu, komoditas ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan terbesar antara lain batubara, lignit, pupuk, dan kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian.

Nilai ekspor batu bara pada tahun 2022 meningkat sebesar 56,03 persen hingga mencapai US$25.701,46 juta. Peningkatam tersebut sejalan dengan meningkatnya harga batubara dunia sebesar US$206,88 per metrik ton menjadi US$344,89 per metrik ton pada 2022.

“Komoditas lignit meningkat sebesar US$1.970,85 juta atau naik 7,12 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Komoditas pupuk tahun 2022 mencapai US$1.746,85 juta atau meningkat 43,87 persen. Ekspor komoditas kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian meningkat sebesar US$293,61 juta atau naik 35,89 persen dibandingkan dengan tahun 2021,” demikian Yusniar.

BPS menerangkan, sumber data utama statistik ekspor berasal dari dokumen ekspor atau Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diperoleh dari Ditjen Bea dan Cukai. Dokumen PEB diisi langsung oleh eksportir dan telah diberikan ijin muat oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Selanjutnya dokumen tersebut dikirim ke Badan Pusat Statistik (BPS) secara online dan hardcopy. Sumber data lainnya adalah catatan instansi lain seperti PT. Pos Indonesia dan pendataan ekspor perbatasan laut yang dimulai sejak tahun 2015.

Pencatatan Statistik Perdagangan Luar Negeri menggunakan system perdagangan umum (General Trade) dimana pencatatan dilakukan dari dokumen PEB yang dimuat dari Pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia termasuk kawasan berikat.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: