Ekspor Nasional Akhir Tahun 2021 : Kontribusi Kaltim 40 Persen

Komoditi ekspor Kaltim senilai Rp13,5 triliun menjadi bagian dari pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang dipimpin langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi secara hybrid dari Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/12/2021).  (Foto Samsul Arifin)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Total ekspor Indonesia pada akhir tahun ini atau khusus Desember 2021 senilai Rp 35,03  triliun atau setara USD 2,44 miliar. Ekspor tersebut melibatkan 278 eksportir yang berasal dari 62 kabupaten dan kota dari 26 provinsi di Indonesia.

Dari  nilai ekspor khusus di bulan Desember 2021  itu, Kaltim memberikan kontribusi ekspor terbesar dengan Rp 13,5 triliun (USD 941,3 juta) atau 40 persen dari total pelepasan ekspor tahun 2021.

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi yang hadir dalam pelepasan ekspor secara virtual dari PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global, Sengkotek, Loa Janan Ilir, Kamis (23/12/2021)  mengaku bahagia dan bangga atas keberhasilan ini.

“Ini menjadi prestasi dan kebanggaan bagi Kaltim yang mampu mengelola sumber daya alam hingga bisa terus meningkatkan ekspor. Di sisi lain kita dipercaya internasional untuk bisa menjaga hutan kita dengan kompensasi dana karbon USD 110 juta mulai tahun 2022, 2023 dan 2024. Semoga terwujud,” kata Wagub Hadi Mulyadi, sebagaimana dilaporkan Samsul Arifin untuk Niaga.Asia.

Produk-produk Kaltim yang diekspor meliputi amoniak, gas, batu bara, minyak goreng curah, jelantah, plywood, moulding, pisang, damar batu, ikan asin, kepiting dan udang.

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi hadir bersama Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim, HM Yadi Robyan Noor dalam pelepasan ekspor secara virtual dari PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global, Sengkotek, Loa Janan Ilir, Kamis (23/12/2021).  (Foto Samsul Arifin)

Sementara Mendag Muhammad Lutfi mengungkapkan pihaknya terus  mendorong fokus peningkatan kinerja ekspor dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Secara simultan, pertumbuhan ekspor yang signifikan juga akan mendorong inovasi dan peningkatan kualitas industri dalam negeri. Kedua hal ini merupakan pondasi utama untuk memulihkan ekonomi nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045,” tegas Mendag.

Secara kumulatif, kinerja ekspor Indonesia pada Januari–November 2021 mencapai USD 209,16 miliar atau naik  42,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

“Bila kita sukses menjaga kinerja positif ini, maka akhir Desember saya yakin ekspor kita akan tembus USD 230 miliar. Ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Saya berharap nilai tambah ini akan menjadi nilai tambah bagi Indonesia,” tegas Lutfi.

Lima negara yang menjadi pasar tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok  USD 46 miliar,  Amerika Serikat USD 23,13 miliar, Jepang USD 15,18 miliar, India USD 11,87 miliar dan Malaysia USD 9,66 miliar.

“Pertumbuhan ekspor nonmigas yang terus menerus surplus hingga akhirnya meraup nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah ini, bukan hanya hasil kerja keras pemerintah pusat, tetapi juga para eksportir dan pemerintah daerah. Maka dari itu, acara hari ini sekaligus bentuk apresiasi kepada pemerintah di tingkat provinsi, kota maupun kabupaten yang sehari-hari melayani kebutuhan para eksportir,” puji Mendag. (**)

Tag: