Hampir Rampung, Pembangunan Terowongan Samarinda Capai 98 Persen

Pansus LKPJ DPRD Samarinda bersama Dinas PUPR melakukan tinjauan langsung terhadap terowongan penghubung jalan Sultan Alimudin dan Jalan Kakap. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Proyek strategis pembangunan terowongan penghubung Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap Samarinda hampir rampung. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas PUPR Samarinda Neneng saat melakukan tinjauan lapangan bersama tim Pansus LKPJ Walikota Samarinda Tahun Anggaran 2024, Senin (21/4).

Ia menyebut progres konstruksi terowongan pertama Kota Samarinda ini sudah mencapai sekitar 98 persen, dengan pekerjaan tersisa berupa pengecoran lining segmen terakhir.

“Targetnya akhir April selesai. Saat ini kita sedang pengecoran lining terakhir,” ujarnya.

Terowongan ini kata dia, dirancang satu arah dengan dua lajur, dilengkapi sistem drainase di kedua sisi. Semua jenis kendaraan secara teknis bisa melintasi terowongan ini, bahkan truk tronton, namun keputusan akhir akan ditentukan melalui analisa lalu lintas oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda.

“Uji kelayakan dilakukan bertahap sejak awal. Setelah konstruksi selesai, pengujian akhir akan dilaksanakan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, memastikan pembangunan proyek strategis ini diawasi ketat oleh legislatif.

“Kami ingin anggaran Rp395,9 miliar yang digelontorkan benar-benar tepat guna dan tepat sasaran,” kata Deni, yang juga menjabat sebagai Ketua Pansus LKPJ Walikota Samarinda Tahun Anggaran 2024.

“Paling lambat bulan depan kita masuk tahap izin uji keselamatan dari KKJTJ, nanti akan dilakukan oleh kementerian, agar terowongan bisa segera dimanfaatkan,” sambungnya.

Proyek ini diharapkan mengurai kemacetan di kawasan Otista dan menjadi solusi terhadap konektivitas dalam kota. Jika tak ada kendala, uji kelayakan oleh pihak kementerian akan dilakukan pada bulan Mei 2025.

“Targetnya, mudah-mudahan akhir bulan ini selesai konstruksinya. Kami harap prosesnya berjalan lancar, agar terowongan bisa segera difungsikan,” tutupnya.

Untuk diketahui, panjang terowongan pertama Samarinda yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di kawasan Gunung Manggah dan Jalan Otto Iskandardinata ini sekitar 700 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi 5 meter.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Diskominfo Samarinda

Tag: