
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menurut golongan penggunaan barang, pada Juni 2024 impor golongan barang konsumsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan tertinggi sebesar 117,13 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Sementara itu, golongan barang bahan baku/penolong mengalami peningkatan sebesar 13,33 persen. Sebaliknya, golongan barang modal mengalami penurunan sebesar 27,99 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC secara online, hari ini, Kamis (1/8/2024).
BPS mencatat total nilai impor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2024 tercatat sebesar US$401,25 juta, atau naik sebesar 9,67 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Mei 2024.

Nilai impor migas tercatat sebesar US$283,77 juta, atau naik sebesar 12,78 persen dibandingkan dengan nilai impor Mei 2024. Sementara itu, nilai impor nonmigas Juni 2024 tercatat sebesar US$117,48 juta, atau turun sebesar 2,82 persen.
Menurut Yusniar, peningkatan nilai impor nonmigas terbesar terjadi pada golongan barang berbagai produk kimia yang mengalami kenaikan sebesar US$8,44 juta (110,04 persen).
Sebaliknya, penurunan nilai terdalam terjadi pada golongan barang mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya sebesar US7,38 juta (12,92 persen).

“Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas pada periode Januari–Juni 2024, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$190,02 juta dengan peranan 30,11 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$97,99 juta dengan peranan 15,53 persen, dan Jepang sebesar US$52,11 juta dengan peranan 8,26 persen,” papar Yusniar.
“Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Juni 2024 mengalami surplus sebesar US$1.794,20 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.886,27 juta, sementara sektor migas tercatat defisit sebesar US$92,07 juta,” kata Yusniar.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Impor Kaltim