Indonesia Dorong Rusia-Ukraina Kembali ke Meja Perundingan

Setahun perang antara Ukraina-Rusia meluluhlantakkan berbagai infrastruktur ekonomi dan permukiman di berbagaui kota di Ukraina. (Foto HO/NET)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Setahun setelah agresi Rusia ke Ukraine, pertemuan lanjutan Emergency Special Session (ESS) ke-11 Majelis Umum PBB kembali dilaksanakan di New York, 23 Februari 2023.

Pertemuan mengadopsi Resolusi Majelis Umum PBB berjudul “UN Charter principles underlying a comprehensive, just and lasting peace in Ukraine“. Resolusi didukung mayoritas negara anggota PBB sebanyak 141 negara, termasuk Indonesia.

Dukungan Indonesia diberikan karena pokok dan semangat resolusi yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk resolusi konflik secara damai, penghormatan terhadap HAM dan penegakan hukum.

“Langkah Indonesia merupakan bagian dari upaya untuk terus mendorong agar kedua pihak yang berkonflik kembali ke meja perundingan,” demikian siaran resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia di laman resmi Kemlu.

Indonesia mengingat, tanggung jawab mengakhiri perang terletak pada kedua pihak berkonflik.

Indonesia juga akan terus mendorong Komunitas internasional untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi terlaksananya perdamaian di Ukraina.

“Bagi Indonesia pendekatan zero-sum game dalam perang Ukraina tidak akan menyelesaikan masalah,” kata Kemlu.

Sumber: Kementerian Luar Negeri | Editor: Intoniswan

 

Tag: