SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi ke Mongolia, 28-29 Juni 2023. Selama di Ulaan Baatar, ibu kota negara Mongolia, Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia, kunjungan kehormatan kepada Presiden Mongolia, menghadiri Female Foreign Ministers’ Meeting.
Bertepatan dengan Idul Adha, kata Retno, dia berkesempatan menemui pengurus dan komunitas muslim di Masjid Perlik, masjid terbesar di Mongolia yang terletak di distrik Nalaikh, sekitar 47 km dari Ulaan Baatar.
“Di sela-sela pertemuan, saya juga melakukan pull-aside meeting dengan Menlu Prancis, Menlu Jerman, dan Menlu Afrika Selatan,” kata Menlu Retno dalam press briefing, Sabtu (1/7/2023).
Menurut Menlu, dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia dan kunjungan kehormatan kepada Presiden Mongolia, dibahas antara lain, Pertama; Pemerintah Mongolia memberikan konfirmasi mengenai rencana pembukaan kembali Kedutaan Besar Mongolia di Jakarta. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Presiden Mongolia.
Kedua, kata Menlu Retno, dia dengan Menlu Mongolia telah menandatangani MoU peningkatan kerja sama antara Kemlu kedua negara. Penandatanganan MoU ini akan menjadi landasan kuat bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateralnya.
Ketiga, di bidang ekonomi, kedua pihak sepakat untuk terus mengupayakan kerja sama ekonomi, termasuk di bidang perdagangan dan investasi.
Kemudian, lanjut Menlu, untuk investasi, setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Mongolia, telah ditandatangani MoU antara Modena Indonesia dan Nomin Holding Mongolia terkait distribution channel alat-alat rumah tangga buatan Modena Indonesia untuk pasar Mongolia.
“Ini adalah investasi pertama Indonesia di Mongolia dengan nilai sekitar 22 juta dolar AS,” kata Menlu.
Untuk perdagangan, ungkap Menlu, dia menyampaikan pentingnya disepakati fasilitasi perdagangan dan mengurangi hambatan dagang, khususnya produk farmasi dan elektronik.
“Kami juga sepakat untuk mendorong intensitas hubungan KADIN kedua negara,” terangnya.
Keempat, peningkatan kolaborasi di bidang pariwisata, termasuk promosi 5 destinasi wisata prioritas Indonesia.
Kelima, peningkatan kapasitas dan partisipasi perempuan dalam peacekeeping operation PBB atau dalam misi-misi perdamaian di bawah PBB. Indonesia telah menawarkan kerja sama dengan pusat pelatihan pasukan perdamaian PBB.
Dalam artian, kata Menlu, bahwa di Indonesia sudah memiliki pusat pelatihan untuk pasukan perdamaian PBB yang cukup bagus.
“Oleh karena itu kita juga tawarkan kerja samanya dengan Mongolia,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Mongolia adalah dua negara kontributor besar dan aktif bagi pasukan perdamaian PBB, termasuk untukpeacekeepers perempuan.
Keenam, kata Menlu, dia menyampaikan prioritas keketuaan Indonesia di ASEAN. Mongolia adalah anggota ASEAN Regional Forum (ARF).
“Saya sampaikan harapan Menlu Mongolia dapat hadir dalam pertemuan ARF tanggal 14 Juli 2023 di Jakarta”.
Indonesia dorong agar fokus ARF diperluas dari confidence building measure (CBM) ke preventive diplomacy untuk menjamin perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan, terutama di kawasan Indo-Pasifik.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: KemluMongolia