SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Jebolnya tanggul pematangan lahan di proyek perumahan The Premiere Hills mengakibatkan longsor yang menimpa empat rumah warga di Jalan M Said, Gang 6, Blok F, Kecamatan Sungai Kunjang. Penghuni keempat rumah itu terpaksa mengungsi.

Menurut informasi yang diterima oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, proyek perumahan tersebut telah melanggar aturan karena tidak memiliki izin yang diperlukan, termasuk Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), dan perizinan lainnya.

“Pemerintah sudah pernah melakukan penyegelan, bahkan lebih dari dua kali. Perusahaan mengaku tidak sengaja terbuka,” kata Wali Kota Andi Harun dalam peninjauan Jumat 29 Desember 2023.

Andi Harun juga dengan tegas menyatakan bahwa setiap proyek atau kegiatan yang dilakukan tanpa izin, merupakan pelanggaran hukum.

“Kami akan menyerahkan hal ini kepada penegak hukum. Karena berdasarkan situasi di lapangan, dugaan kuat menunjukkan adanya pelanggaran hukum,” ujar Andi Harun.*

Salpinus, perwakilan dari Humas Perumahan The Premiere Hills, tetap mengonfirmasi bahwa segel yang sebelumnya dipasang oleh Pemkot Samarinda memang rusak, dan bukan dibuka secara sengaja.

“Iya, segelnya jatuh dan rusak. Saat ini kami sedang melakukan perbaikan lingkungan, oleh karena itu kami melanjutkan proyeknya,” kata Salpinus.

Menanggapi kerugian yang terjadi, Salpinus menyatakan bahwa pihaknya kini sedang memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak, dan akan melanjutkan upaya penanganan situasi ini.

“Kami saat ini menyediakan bantuan untuk kebutuhan konsumsi. Tentang situasi rumah warga terdampak, kami akan melakukan rapat internal untuk membahas apakah mereka perlu disewakan tempat tinggal sementara atau langkah apa yang dapat diambil,” sebut Salpinus.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi

Tag: Andi HarunPemkot SamarindaSamarindaTanah Longsor