Italia Tawarkan Peluang Ekspor Indonesi Melalui Pelabuhan Genova dan Trieste

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bersama Duta  Besar  Italia  untuk  Indonesia,  Timor  Leste,  dan  ASEAN  Benedetto  Latteri, di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Foto Kemendag)

JAKARTA.NIAGA.ASIA  – Duta  Besar  Italia  untuk  Indonesia,  Timor  Leste,  dan  ASEAN  Benedetto  Latteri,  dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Rabu lalu  di Jakarta,  menawarkan  peluang  ekspor  Indonesia  ke Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Trieste.

“Kami menjajaki peluang ekspor ke Uni Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Pelabuhan Trieste di  Italia  yang  ditawarkan  Dubes  Latteri.  Keuntungan  Indonesia  mengekspor  melalui  kedua pelabuhan  tersebut  adalah  posisinya  sebagai  pintu  masuk  ke  Eropa  Tengah  dan  Timur,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  Zulkifli  Hasan  menambahkan, jumlah  perdagangan  Indonesia  dengan  Eropa  masih sepertiga  dari  perdagangan  Vietnam  dengan  Eropa.  Pemanfaatan  jalur  ekspor  melalui  dua pelabuhan  itu  diharapkan  dapat  meningkatkan  volume  perdagangan  Indonesia  dengan  Uni Eropa, dan dengan Italia pada khususnya.

Selain  itu,  Dubes  Latteri  juga  menyampaikan  bahwa  pemerintah  Italia  bersama  dengan  pihak swasta di Italia juga menawarkan solusi teknis bagi produk ekspor unggulan Indonesia, seperti CPO  dan  kopi, yang  terdampak  kebijakan  deforestasi  Uni  Eropa.

Salah  satu  inovasi  yang ditawarkan  adalah  skema  sertifikasi  untuk   memastikan  kepatuhan  terhadap   persyaratan kebijakan tersebut.

“ Untuk  membahas  tawaran  Italia  secara  lebih  mendalam,  Dubes  Latteri  pun  mengundang perwakilan Kementerian Perdagangan RI ke Italia untuk bertemu Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama  Internasional  Italia  serta  Otoritas  Pelabuhan  Genova  dan  Trieste,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Pertemuan  tersebut ditujukan untuk membuka diskusi perihal aspek teknis yang perlu diperhatikan.

Pada  kesempatan  ini,  Mendag  juga  meminta  dukungan Pemerintah  Italia  untuk  penyelesaian perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU–CEPA).  Mendag  mengatakan, Indonesia  dan  Italia  berbagi  keinginan  untuk  menyelesaikan perundingan secepat mungkin.

“Indonesia mempunyai ambisi yang sama untuk menyelesaikan perundingan IEU–CEPA  pada 2024  sebagaimana  diinstruksikan  Presiden  Joko  Widodo dan  Presiden  Ursula  von  der  Leyen. Indonesia   menyambut   baik   hasil   positif   yang   dicapai   pada   putaran   ke-18   dan   upaya penyelesaian perundingan CEPA,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Pada  tahap  krusial  ini,  kedua  belah  pihak  diharapkan  dapat  melakukan  pendekatansecara pragmatis  serta  menunjukkan  fleksibilitas  pada  isu-isu  tertentu  yang  menjadi  perhatian  demi tercapainya perjanjian yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: