
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur bekerja sama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, membuka program pelatihan pemagangan ke Jepang bagi lulusan SMA/SMK se-Kaltim, sekaligus membuka peluang generasi muda bekerja di luar negeri.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji mengatakan, saat ini peminat pemagangan ke Jepang di Provinsi Kaltim sendiri masih sedikit. Dalam setahun, hanya 40 peserta yang berminat dalam program pemagangan ini.
Karena itu, BPVP Samarinda berkerja sama dengan Pemprov Kaltim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim, menyosialisasikan peluang sekaligus menjaring lulusan-lulusan SMA/SMK yang berminat mengikuti pelatihan pemagangan di Jepang.
“Mudahan minat para siswa SMA/SMK yang sudah lulus bertambah untuk magang di luar negeri,” kata Seno, di Rumah Dinas Wakil Gubernur Kaltim Jalan Milono 1 Samarinda, Rabu 25 Juni 2025.
Dengan adanya program pelatihan pemagangan ke Jepang ini, diyakini akan berdampak pada menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan di Kaltim.
“Tingkat kemiskinan kita saat ini 5,11 persen, dan biasanya tingkat kemiskinan ini juga selaras juga pada tingkat penggunaan di Kaltim yang tinggi juga,” ujar Seno.
Program pemagangan ke Jepang ini merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI, bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan)
Dijelaskan Seno, program ini bertujuan peningkatan kompetensi bagi calon tenaga kerja Indonesia dan memberikan pengalaman kerja di Jepang, meningkatkan keterampilan, dan membuka peluang kerja di masa depan.
“Tahun ini ada kurang lebih 700 orang (se-Indonesia) yang dilatih secara gratis, ada sekitar 44 paket atau kelas dan isinya 16 orang perkelasnya,” terang Seno.
Dengan partisipasi aktif pemuda Kaltim dalam program magang internasional seperti ini, maka otomatis tidak hanya menawarkan pengalaman, namun membuka peluang untuk bekerja di luar negeri.

“Program ini cukup baik dan kita dukung bersama supaya kita bisa memberikan perhatian khusus kepada para lulusan SMA/SMK Kaltim yang ingin bekerja di luar negeri melalui jalur terbaik, tidak melalui calo,” jelas Seno.
Kedepannya pemagangan ini diharapkan tidak hanya tujuan ke Jepang saja, namun juga membuka peluang pemagangan ke negara lain.
“Mungkin ke depannya bisa ke Korea atau Australia. Ini tentu dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak Kaltim,” sebut Seno.
Sementara Kepala BPVP Samarinda Eka Cahyana Adi menerangkan, pemagangan ke Jepang ini memiliki banyak tahapan yang perlu dilalui para lulusan SMA/SMK yang mendaftar.
“Kita dari Unit Pelaksana Teknis Pusat Kemnaker yang kebetulan UPTD-nya di Samarinda, memberikan pelatihan untuk mengembangkan kompetensi masyarakat salah satunya bahasa Jepang, yang sertifikatnya menjadi syarat untuk magang di Jepang,” kata Eka.
Setelah mengikuti pelatihan di Jepang, nantinya para peserta pelatihan diarahkan untuk mengikuti seleksi pemagangan di Jepang
“Jadi setelah dilatih di kami, mereka akan dilatih di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi selama tiga bulan. Jadi persiapannya kurang lebih 6 bulanan,” ujar Eka.
Program pelatihan pemagangan ke Jepang ini disambut antusias oleh para lulusan SMA/SMK se-Kaltim. Terhitung yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 267 orang.
“170 tadi yang hadir secara offline dan 97 orang hadir secara online dalam pembukaan pelatihan pemagangan ke Jepang,” demikian Eka Cahyana Adi.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: JepangKaltimKetenagakerjaanMagangPemprov Kaltim