SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kitabisa bersama Rumah Zakat menyalurkan bantuan kesehatan bagi pengobatan Jumawiyah, 57 tahun, penderita kanker payudara asal Berau yang kini menjalani pengobatan RSUD AW Syachranie di Samarinda. Jumawiyah kini dalam perawatan putranya, Aidil, yang kini berhenti sekolah demi merawat ibunya.
Jumawiyah menderita kanker payudara hampir 8 tahun terakhir. Dia sempat melakukan radioterapi dan mengkonsumsi obat rutin selama 5 tahun tanpa putus.
“Karena obatnya sekitar Rp 1 juta dan tidak ter-cover BPJS Kesehatan, sehingga hanua membeli kalau ada dananya. Akibatnya kanker semakin ganas dan harus melakukan kemoterapi di RSUD AW Syachranie,” kata Mega Folandiana, Branch Manager Rumah Zakat Samarinda, melalui keterangan tertulis diterima niaga.asia, Jumat.
Selama rutin melakukan Kemoterapi, kanker diderita Jumawiyah tidak kunjung membaik. Bahkan sudah menjalar ke hati.
“Dokter menyarankan untuk kemo lagi tetapi kemonya tidak ter-cover BPJS. Biaya sekali kemo memerlukan dana Rp6,5 juta,” ujar Mega Folandiana.
Jumawiyah tidak memiliki dana untuk melanjutkan kemoterapi. Melainkan hanya mengkonsumsi obat yang ter-cover BPJS Kesehatan.
“Sebelumnya, Ibu Jumawiyah bekerja membuat kacang telur untuk dijual. Sedangkan suaminya hanya buruh tani di kampung,” terang Mega Folandiana.
“Anak tertuanya yang bernama Aidil, yang saat ini menemaninya untuk berobat dan mengurus segala keperluannya selama di Rumah Singgah di Samarinda. Karena fokus merawat ibunya, akhirnya Aidil tidak melanjutkan sekolah. Putus sekolah di bangku Kelas 2 SMA,” Mega Folandiana menambahkan.
Kitabisa bersama Rumah Zakat menyalurkan bantuan kesehatan untuk ibu Jumawiah, agar Jumawiyah bisa melanjutkan kemoterapinya.
“Ibu Jumawiyah sangat senang saat menerima bantuan kesehatan ini, dan tidak henti-hentinya mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur,” demikian Mega Folandiana.
Sumber : Rumah Zakat Samarinda | Editor : Saud Rosadi
Tag: SamarindaSosial