Negara Maju Harus Memiliki Rasio Kewirausahaan Setidaknya 10 Persen

Menteri Perdagangan, Budi Santoso di acara Wisuda ke-51 Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma Universitas Sahid di Jakarta, Sabtu (7/12/2024). (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Untuk menjadi negara maju, sebuah negara tidak dapat dipisahkan dari berbagai upaya untuk mengembangkan kewirausahaan. Hal tersebut disebabkan negara maju harus memiliki rasio kewirausahaan setidaknya 10 persen.

Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat memberikan pandangan serta wawasan kepada wisudawan dan wisudawati pada Wisuda ke-51 Program Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma Universitas Sahid di Jakarta, Sabtu (7/12/2024).

“Adanya bonus demografi merupakan potensi besar bagi Indonesia yang akan didukung dengan infrastruktur, sarana prasarana, dan kebijakan yang sesuai dengan arah pembangunan,” katanya.

Mendag Budi meyakini bahwa pendidikan merupakan bidang yang strategis untuk meningkatkan daya saing, baik berupa keterampilan maupun pengetahuan. Walau demikian, kunci keberhasilan tetaplah di tangan para lulusan sendiri.

“Kesuksesan dalam berkarya nantinya ditentukan oleh keterampilan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, dan beradaptasi.”

Pada kesempatan ini, Mendag Budi menyampaikan selamat bagi para lulusan yang telah menyelesaikan pendidikan di Universitas Sahid. Lulusan yang diwisuda hari ini siap meraih masa depan cemerlang dan turut memajukan Indonesia.

Wisuda ke-51 Universitas Sahid diikuti 354 peserta wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas. Turut hadir Ketua Umum Yayasan Kesejahteraan, Pendidikan, dan Sosial Sahid Jaya, Nugroho B. Sukamdani; Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Toni Toharudin; Ketua Pembina Yayasan Kesejahteraan, Pendidikan dan Sosial Sahid Jaya, Sarwo Wiryanti Sukamdani; Rektor Universitas Sahid, Giyatmi; serta para dekan dan Direktur Sekolah Pascasarjana.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: