JAKARTA.NIAGA.ASIA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi, nilai tukar Rupiah terkendali dengan kecenderungan menguat pada Februari 2025, dengan komitmen kuat kebijakan Bank Indonesia.
“Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada Februari 2025 (hingga 18 Februari 2025) menguat sebesar 0,15% (ptp) dibandingkan dengan level nilai tukar akhir Januari 2025,” ungkap Perry dalam siaran persnya, hari Rabu, seusai memimpin Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Februari 2025.
Menurut Perry, perkembangan tersebut sejalan konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia serta didukung oleh aliran masuk modal asing yang masih berlanjut, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang menarik, serta prospek ekonomi Indonesia yang tetap baik.
“Dengan perkembangan tersebut, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah 1,06% (ytd) dari level akhir Desember 2024,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Perry, Rupiah relatif stabil bila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia, sedangkan terhadap kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS tetap berada dalam tren menguat.
Ditambahkan, ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan stabil didukung komitmen Bank Indonesia menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.
“Seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah. Penguatan kebijakan Pemerintah terkait DHE SDA yang berlaku mulai 1 Maret 2025 diprakirakan akan turut mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah ke depan,” janji Perry.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Nilai Tukar Rupiah