Pasar Pagi Mau Dibongkar Bikin Resah dan Panik 2.800 Pedagang

Para pengurus FP3 dan para pedagang saat jumpa pers di los buah-buahan Pasar Pagi Samarinda, Jumar 8 September 2023 (Hamdani/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Rencana rekontruksi Pasar Pagi Samarinda dan relokasi kios yang tidak bisa dihindari, menimbulkan keresahan dan kepanikan 2.800 pedagang di pasar tersebut.

Dipaparkan Ketua Umum Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) Thoriq Hakim, para pedagang mendengar kabar itu dari Kepala UPTD Pasar Pagi Abdul Azis, di mana bulan November sampai Desember 2023, Pasar Pagi akan dibongkar dan pedagang akan direlokasi ke beberapa pasar pemerintah.

“Bagaimana tidak resah dan panik, dalam waktu dua bulan ke depan, kami harus mengosongkan kios. Sekarang pedagang menahan diri untuk pembelian dan menyetok barang. Terjadi perubahan rencana dan tindakan usaha menjelang bulan puasa dan Idulfitri,” timpal Sekretaris Umum FP3, Jupriansyah Awing.

Selain menimbulkan dampak psikologis ekonomis, ucap Thoriq Hakim, kekacauan rencana itu menimbulkan dampak sosial bagi pedagang, keluarga dan karyawannya.

“11 sampai 15 ribu pedagang, keluarga dan karyawan pasti akan mengalami dampak sosial manakala tidak ada studi kelayakan dan perencanaan yang matang,” kata Jupriansyah kepada niaga.asia, Jumat 8 September 2023.

Dijelaskan, imbas kepada pedagang akan menurukan pendapatam harian, gagal bayar kredit yang berujung penyitaan aset, gagal bayar BPJS, serta ketahanan pangan keluarga terancam akibat menurunnya kemampuan jual beli sandang dan pangan.

“Belum lagi dampak-dampak negatif lainnya seperti pendidikan, ketenagakerjaan dan kriminalitas yang mengikutinya,” lanjutnya.

Jangan lupa, imbuh Bendahara Umum FP3, Sahabudin Pance, tahun 2023 ini tahun politik dan tahun depan sudah Pemilu serempak.

“Ini tahun politik bung. Jangan sampai masalah Pasar Pagi ini jadi tunggangan politik dari pihak-pihak tertentu,” tegasnya mengingatkan.

Menyinggung tentang upaya FP3 untuk memperjuangkan nasib pedagang Pasar Pagi, di hadapan sejumlah wartawan dalam jumpa pers itu, Jufriansyah Awing membacakan beberapa poin aspirasi.

Di antaranya, Pemkot Samarinda harus mengadakan sosialisasi resmi terhadap rencana rekontruksi dan revitalisasi Pasar Pagi, serta mengadakan studi dan kajian ilmiah dari rencana tersebut.

“Kalaupun pedagang sepakat dengan rencana itu, relokasi pedagang Pasar Pagi harus di satu tempat yang tidak jauh dari Pasar Pagi. Bisa di Citra Niaga atau di pelabuhan peti kemas,” paparnya.

Penulis : Hamdani | Editor : Saud Rosadi

Tag: