
SAMARINDA.NIAGA ASIA – Pembangunan kolam renang di SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, mengalami hambatan serius akibat persoalan internal antara pihak kontraktor dengan toko penyedia material.
Proyek senilai Rp9 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur tahun anggaran 2024 ini, untuk sementara dihentikan oleh toko material Berlian Jaya Abadi.
Dalam catatan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kaltim, pembangunan ini dikerjakan oleh CV. Kalembo Ade Mautama, dan sejatinya diperuntukkan mendukung program pendidikan berbasis maritim di sekolah tersebut.
Menanggapi situasi tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Aras, yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Bontang, Kutai Timur, dan Berau, angkat bicara.
Ia menilai persoalan ini harus segera dituntaskan oleh pihak terkait agar tidak menghambat proses pendidikan di SMKN 2.
“Segera diselesaikan, meskipun memang saat ini sudah terlambat. Tapi tetap harus ada langkah solutif dari Dinas Pendidikan maupun pihak-pihak yang terlibat, termasuk kontraktor dan penyedia material. Harus ada komunikasi yang baik agar pembangunan ini bisa selesai dan fungsional,” ujar Agus Aras saat di temui di gedung E DPRD Kaltim, Senin (21/4/2025).
Terkait nilai proyek yang mencapai Rp9 miliar, Agus menilai anggaran tersebut wajar, mengingat kolam renang ini bukanlah fasilitas biasa.
“Jangan disamakan dengan kolam umum. Ini dibangun untuk mendukung kurikulum kelautan dan maritim. Tentu spesifikasinya berbeda dan menyesuaikan kebutuhan pendidikan,” jelasnya.
Pembangunan kolam renang ini juga menjadi bagian dari Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang menjadi salah satu pendekatan dalam pengembangan sekolah kejuruan.
Dengan keterlambatan yang terjadi, Agus mengingatkan bahwa Dinas Pendidikan harus siap mengambil kebijakan strategis agar proyek ini tidak gagal total.
“Kami berharap proyek ini bisa selesai. Apalagi target penyelesaian disebut-sebut pada bulan Mei. Kalau tidak tercapai, tentu harus ada evaluasi dan keputusan dari dinas. Karena ini menyangkut anggaran, program, dan masa depan siswa,” tambahnya.
Agus juga membuka kemungkinan untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi proyek guna memastikan perkembangan di lapangan.
“Ya, bisa saja nanti kami turun langsung. Itu bagian dari fungsi pengawasan kami sebagai DPRD,” pungkasnya.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | Adv DPRD Kaltim
Tag: Kolam Renang