Rantai Pasok Baterai Listrik Dunia, Bloomberg NEF Nilai Indonesia Diperingkat 22

Baterai listrik mobil. (Foto Wikipedia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Berdasarkan penilaian Bloomberg  New  Energy Finance (Bloomberg NEF), Indonesia berada diperingkat 22 dari 30 negara yang dinilai mampu meningkatkan daya tarik investasinya pada ekosistem rantai pasok baterai listrik. Penilaian tersebut berdasarkan beberapa aspek, antara lainindustri, inovasi, dan infrastruktur.

Selain itu, ketersediaan bahan baku, manufaktur baterai, permintaan di sektor hilir,dan kebijakan terkait  lingkungan,  sosial,  dan  tata  kelolajuga  merupakan  aspek  penilaian  Bloomberg  NEF. Indonesia diharapkandapat segeramenarikinvestorpada ekosistem rantai pasok baterai listrik.

Demikian disampaikan Wakil  Menteri  Perdagangan,  Jerry  Sambuaga di Jakarta, Sabtu (4/5/2024) sepulang mendampingi  Menteri Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto saat mengunjungi Bloomberg  New  Energy Finance (Bloomberg NEF) di London, Inggris, Selasa lalu.

Menurut Jerry, kepada Blomberg NEF telah dijelaskan bahwa saat  ini, Pemerintah  Indonesia  terus  mendorong  upaya  transisi  energi  dalam  rangka  pencapaian National Determined Contribution (NDC).

“Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi dari 29 persen menjadi 31,89 persen tanpa syarat (tanpa bantuan internasional). Lebih lanjut, upaya transisi energi membuka peluang investasi senilai USD 3,5 triliun bagi Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia juga  mendorong  pengembangan  teknologi  untuk  mengurangi  polusi  dan ketergantungan  bahan  bakar  fosil.  Hal  ini  didukung  dengan  besarnya  sumber  daya  alam  nikel Indonesia yang berpotensi untuk menjadi basis produksi EV di Asia.

Jerry mengutarakan, Indonesia akan terus melakukan transformasi untuk  mendorong peningkatannya  dalam  perekonomian  global. Di  samping  itu,Indonesia  sedang  dalam  tahapan untuk  menjadi  anggota Organisasi  Kerja  Sama  dan  Pembangunan  Ekonomi(Organisation  for Economic  Co-operation  and  Development/OECD).

“Sebagai  negara  dengan  ekonomi  terbesar  di kawasan  Asia  Tenggara,  keanggotaan  Indonesia  di  OECD  akan  turut  meningkatkan  profil  dan signifikansi OECD,” ucapnya.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan 

Tag: