Rektor Uniba: “Tugas PT bukan Mencari Uang dari Mengelola Tambang Mineral Logam”

Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Isradi Zainal. (Foto Dok Pribadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Rektor Universitas Balikpapan (Uniba) Isradi Zainal, mengatakan, tugas Perguruan Tinggi (PT) bukan mencari uang dari mengelola tambang mineral logam. Selain itu, mengelola tambang bukanlah hal yang sederhana, tambang juga harus dikelola oleh para profesional untuk kepentingan negara, masyarakat, dan kemakmuran rakyat.

Hal itu dikatakan Isradi Zainal ketika diminta tanggapannya oleh Niaga.Asia, Jumat (241/2025)  atas usulan pemerintah di draft Rancangan Perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba yang kini dibahas di baleg DPR RI.

Untuk diketahui di draft Rancangan Perubahan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba, tepat di Pasal 51A disebutkan:

(1) WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) Mineral Logam dapat diberikan kepada Perguruan Tinggi dengan cara prioritas.
(2) Pemberian dengan cara prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
a. luas WIUP mineral logam;
b. akreditasi perguruan tinggi dengan status paling rendah B; dan/atau
c. peningkatan akses dan layanan pendidikan bagi masyarakat.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian WIUP Mineral logam dengan cara prioritas kepada perguruan tinggi diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Menurut Isradi, Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) sudah memiliki kapasitas hukum kalau diinginkan pemerintah diberi izin usaha pertambangan (IUP) di WIUP.

“Tapi mengelola tambang itu tidak mudah. Kalau perguruan tinggi masuk ke sana, jangan sampai mereka kehilangan fokus pada tugas utama mereka, yaitu pendidikan,” tambahnya.

Isradi mempertanyakan urgensi pemerintah mengusulkan hal itu di Rancangan Perubahan UU Minerba sebab, perguruan tinggi seharusnya tetap fokus pada pendidikan.

“Tugas perguruan tinggi adalah mendidik anak bangsa, bukan mencari keuntungan ekonomi.

“Tugas perguruan tinggi itu bukan mencari uang,” tegasnya.

Isradi mengaku khawatir fokus perguruan tinggi justru terpecah dan nantinya malah berdampak pada kualitas pendidikan bila mengelola tambang.

Ia berpendapat, lebih baik urusan mengelola tambang diserahkan saja pada perusahaan yang profesional.

“Kalau ada perusahaan yang profesional dan betul-betul fokus, ya kan bagus, tambang ini dikelola untuk sebaik-baik kepentingan negara dan masyarakat, untuk kemakmuran rakyat. Jangan terkesan tambang ini dibagi-bagi, tapi bagaimana tambang ini bisa dikelola secara profesional,” saran Isradi.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan 

Tag: