Revitalisasi Drainase di Jalan Soetomo Cukup Fungsional Atasi Banjir

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Revitalisasi drainase yang dilaksanakan Pemerintah Kota Samarinda di jalan Dr. Soetomo cukup fungsional mengatasi banjir, muali dari putaran dekat Hotel Amaris hingga ke lampu merah Lembusswana.

Berdasarkan pantauan Niaga.Asia, selama hujan turun cukup lebat hari Minggu dan Senin dini hari pukul 03.30 WITA, tidak ada lagi air tergenang di jalan Dr Soetomo. Pelebaran ukuran drainase dan dibuatnya crossing dari depan toko Lineza menyebarang ke anak sungai menuju sungai Karang Mumus, cukup melancarkan aliran air hingga tidak lagi menggenangi badan  jalan.

Sementara di ruas jalan M Yamin di seputar mall Lembusswana, masih digenangi air pada hari Senin dini hari, tapi ketinggiannya tak lebih dari 20 cm, lebih rendah dari kurun waktu sebelum ada revitalisasi drainase.

Setelah revitalisasi drainase yang saat ini dikerjakan di jalan S Parman dan selesai tahun 2022, bisa diprakirakan, jalan M Yamin sudah bebas dari banjir. Ukuran drainase di jalan S Parman yang lebarnya sampai 4 meter, akan memperlancar aliran air dari jalan M Yamin ke sungai Karang Mumus.

Sedangkan revitalisasi drainase di jalan KH Wahid Hasyim II dan jalan Abdul Wahab Sjahranie, berdasarkan pantauan Niaga.Asia pada Senin dini hari, belum fungsional mengatasi banjir di jalan di sekitar lampu merah Sempaja, karena drainase yang direvitalisasi belum terhubung dengan drainase di jalan KH Wahid Hasyim II dan embung milik Balai Wilayah Sungai.

Super serius atasi banjir

                Sementara  Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun menyebut kini genangan air di simpang empat Lembusswana akibat dari hujan deras Minggu (26/12/20021) malam akhirnya bisa cepat surut. Sebab, pelebaran drainase saluran air di jalan S Parman depan rumah jabatan hingga jalur lambat Mal Lembuswana mulai bekerja optimal.

“Hasil pantauan kami air yang mengenangi simpang empat Lembuswana dalam kurun waktu 20 hingga 30 menit langsung surut,” kata Wali Kota disela membuka rapat laporan pemaparan laporan akhir tentang perencanaan teknis kolam retensi Pampang dan Bengkuring, Senin (27/12/2021) sore di gedung Balai Kota.

Di depan peserta rapat, Andi Harun meyakinkan di masa kepemimpinannya Pemkot Samarinda super  serius dalam penanganan banjir di kota Samarinda menyesuaikan anggaran APBD hingga tahun 2024.

Bahkan sambung dia, untuk tahun 2022, salah satu proyek pembangunan dalam penanganan banjir masuk dalam pembiayaan tahun jamak atau Multi Years Contract (MYC).

“Jadi selain pembangunan terowongan, kita juga akan membangun kolam retensi di kawasan Bengkuring dan Pampang dengan skema pembayaran Multi Years Contract,”kata Andi Harun.

Tak itu saja, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini juga mengingatkan kepada jajarannya agar dalam menangani banjir di kota Tepian tidak lagi dengan pendekatan proyek. Ia berharap paradigma tersebut harus hilang di pemerintahannya.

“Saya minta stakeholders yang menangani ini harus serius, mari kita ubah paradigma tadi dengan pendekatan sinergi bersama Pemerintah Provinsi dan Balai Wilayah Sungai (BWS) melalui perencanaan yang telah mereka susun. Karena langkah ini memudahkan kita untuk menyelesaikan masalah banjir di Samarinda,” pungkas Andi Harun. (adv)

Tag: