Strategi BNPB Antisipasi Dampak Bencana Saat Mudik Lebaran

Upaya pemadaman Karhutla di Tabalar, Berau, Kalimantan Timur, 18 September 2019. (Foto : istimewa)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Jelang arus mudik dan arus balik libur hari raya Idulfitri 1444 H/2023 masehi pada akhir bulan ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meminimalisir kerugian moril dan materil akibat kejadian bencana.

Hal itu diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Idulfitri 144H dan Antisipasinya yang digelar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 6 April 2023.

Suharyanto mengatakan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik lebaran nanti.

“Berdasarkan hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar yakni bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” kata Suharyanto, seperti dilansir Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

“Kebakaran hutan dan lahan juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi. Hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat. BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helipkopter di 6 provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” ujar Suharyanto.

Adapun provinsi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dimaksud ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.

BNPB dengan intansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk Karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC,” Suharyanto menerangkan.

Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah pulau Sumatera, Jawa dan Bali bagi masyarakat yang ingin mudik.

“Mengeluarkan perta rawan bencana di Jawa, Bali dan Sumatera terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ektrem,” ungkap Suharyanto.

“Kemudian bekerja sama dengan BPBD, kementerian, lembaga, Pemda, untuk memantau penyelengaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” Surharyanto menambahkan.

Suharyanto berharap dengan langkah-langkah tersebut, pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya dengan aman dan nyaman.

“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,” demikian Suharyanto.

Rapat koordinasi kali ini diselenggarakan secara hybrid dihadiri oleh Menko PMK, Kapolri, Panglima TNI, Menteri dan Wakil Menteri terkait serta Pimpinan lembaga lainnya, serta unsur kepolisian di daerah,

Sumber : Pusdatin BNPB | Editor : Saud Rosadi

Tag: