Tahun 2021, Sebanyak 10 Pelaku UKM di Kaltim Sudah jadi Eksportir

 

 

 

 

Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi  didampingi  Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim, HM Yadi Robyan  Noor berdialog dengan Menteri Perdagangan  Muhammad Lutfi, dalam pelepasan ekspor akhir tahun 2021  secara virtual dari PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global, Sengkotek, Loa Janan Ilir, Kamis (23/12/2021).  (Foto Samsul Arifin)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Tahun 2020 hanya ada 7 pelaku ekspor dari kalangan UKM. Tahun ini ada 35 pelaku ekspor. Yang lebih membahagiakan kami, 10 dari 35 pelaku ekspor itu adalah UKM dan 40 persen total ekspor itu berasal dari Kaltim

Wakil Gubernur Kalti, H Hadi Mulyadi mengatakan itu saat berdialog dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam kegiatan pelepasan ekspor akhir tahun 2021 yang digelar secara hybrid (luring dan daring), Kamis (23/12/2021)

Kepada Menteri Perdagangan  Muhammad Lutfi, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim H Hadi Mulyadi menyampaikan bahwa Kaltim bangga karena bisa berkontribusi mendukung arah kebijakan ekonomi nasional dalam pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM).

“Tahun 2020 hanya ada 7 pelaku ekspor. Tahun ini ada 35 pelaku ekspor. Yang lebih membahagiakan kami, 10 dari 35 pelaku ekspor itu adalah UKM dan 40 persen total ekspor itu berasal dari Kaltim,” ucap Hadi Mulyadi bangga, sebagaimana dilaporkan Samsul Arifin untuk Niaga.Asia.

Total ekspor Kaltim pada akhir tahun ini mencapai Rp 13,5 triliun dari total ekspor nasional Rp 35,03 triliun. Negara tujuan ekspornya pun beragam. Antara lain Amerika Serikat, India, Jepang, China, Singapura, dan sejumlah negara lainnya.

Menanggapi pernyataan Wagub Hadi Mulyadi, Mendag Muhammad Lutfi berterimakasih atas pembinaan luar biasa yang dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim terhadap para pelaku UKM dan UMKM di Kaltim.

“Terima kasih atas pembinaan yang terus dilakukan, karena UMKM Indonesia inilah yang akan menjadi pilar ekonomi negara di masa depan,” tutur Lutfi.

Mendag menambahkan saat ini Kaltim memang menjadi daya tarik investor. Termasuk untuk hilirisasi proses tambang.

“Saya melihat perusahaan Amerika Serikat akan berinvestasi untuk methanol berbasis batu bara dengan teknologi tinggi. Inilah upaya kita untuk dapat terus menciptakan sustainable dan nilai tambah produk, hingga menyejahterakan rakyat,” kata Mendag Lutfi.

Dia berharap agar Kaltim bisa terus menjaga momentum baik ini.

Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Provinsi Kaltim HM Yadi Robyan Noor menambahkan tahun ini terjadi kenaikan pelaku UKM yang sukses melakukan ekspor. Jika tahun lalu hanya ada 4 UKM, tahun ini sudah ada 10 UKM yang bisa melakukan ekspor. Mereka menggenapi 35 pelaku ekspor di Kaltim tahun ini.

“Artinya, kebijakan Kaltim selaras dengan kebijakan nasional untuk pemberdayaan UKM. Sebab ini sudah menjadi kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur dalam visi Kaltim Berdaulat, khususnya misi kedua, berdaulat  dalam pemberdayaan ekonomi wilayah dan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan,” beber Roby.

Roby menjelaskan produk yang diminati pembeli luar negeri dari para pelaku UKM Kaltim berupa produk ikan asin kerupuk, minyak jelantah, frozen shrimp, perikanan, damar batu dan pisang.

Pelepasan ekspor juga diikuti Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dari Banten. Kemudian hadir secara virtual Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Bangka Belitung Abdul Fatah dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dari PT Sumalindo Lestari Jaya (SLJ) Global di Sengkotek, Loajanan Ilir, Samarinda.

Hadir juga Direktur Industri PT SLJ Global Yusran Mustary dan General Manager PT SLJ Global Eko Arif Suratmono. (**)

Tag: