Triwulan I-2023 Kinerja Lapangan Usaha Pertanian Tumbuh 2,45%

Pertumbuhan sektor pertanian, terutama bersumber dari subsektor perkebunan dengan pangsa 58,83%. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kinerja lapangan usaha (LU) pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan Kaltim tumbuh menguat. Secara tahunan kinerja lapangan usaha pertanian periode triwulan I 2023 tercatat tumbuh sebesar 2,43% (yoy).

“Capaian ini menunjukkan kenaikan dari triwulan sebelumnya (Triwulan IV-2022) yang tercatat tumbuh sebesar 2,27% (yoy),” kata Bank Indonesia Perwakilan Kaltim dalam Laporan Perekonomian Provinsi Kaltim Triwulan I-2023 yang diterbitkan akhir Mei 2023.

Berdasarkan pangsa, sektor pertanian terutama bersumber dari subsektor perkebunan dengan pangsa 58,83%, diikuti subsektor perikanan dengan pangsa 18,16%, lalu kehutanan dan subsektor lainnya sebesar 11,54% dan 10,44%.

Capaian laju pertumbuhan LU pertanian yang meningkat didorong oleh kinerja produksi pada beberapa komoditas pertanian. Produksi pertanian turut tercermin dari tandan buah segar (TBS) sawit sebagai komoditas subsektor perkebunan di Kaltim.

“Kenaikan produksi ini turut tercermin dari ekspor tandan buah segar yang didorong oleh perbaikan harga TBS. Pada triwulan I 2023, harga TBS Kaltimtercatat sebesar Rp2.385/kg atau lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yang sebesar Rp2.204,47/kg,”  ungkap Kepala Perwakilan bank Indonesia Kaltim, Ricky P Gozali.

Sumber: Bank Indonesia Kaltim

Pada subsektor perikanan, kinerja ekspor tumbuh 11,38% (yoy), meningkat dari periode sebelumnya. Hal ini turut menunjukkan bahwa kinerja produksi perikanan mengindikasikan peningkatan.

LU pertanian diprakirakan akan tumbuh melambat pada triwulan II 2023. Hal ini didorong oleh prakiraan penurunan panen perkebunan seiring dengan telah berlalunya musim panen. Selain itu, kehutanan juga diprakirakan tumbuh melambat karena berkurangnya supply.

“Namun demikian dari sektor perikanan diprakirakan akan membaik sejalan dengan prakiraan curah hujan yang membaik pada triwulan II 2023,” demikian Ricky.

Sedangkan di sisi kinerja keuangan, menurut Ricky,  penyaluran kredit di LU pertanian positif dan lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya. Kredit sektor pertanian dan kehutanan tercatat tumbuh 11,52% (yoy) atau meningkat dari 4,19% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

“Dilihat dari risiko kreditnya, risiko kredit LU pertanian masih berada dalam level yang rendah. Rasio NPL lapangan usaha pertanian dan kehutanan tercatat sebesar 1,06%,” kata Ricky lagi.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: