Waspada Rabies, Ini 4 Lokasi Rabies Center di Samarinda Bagi Warga Terkena Gigitan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda Osa Rafshodia (niaga.asia/Annisa Dwi Putri)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Rabies tengah menjadi perbincangan di masyarakat, terutama pada kasus rabies yang mengakibatkan kematian di Bali. Di Samarinda, warga diimbau segera mendapatkan vaksin antirabies apabila terkena gigitan hewan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Osa Rafshodia menghimbau kepada masyarakat jika mencurigai hewan peliharaannya terpapar rabies, untuk segera melapor ke dokter hewan atau Dinas Peternakan. Begitu pula bila ada korban gigitan hewan, diingatkan Osa untuk tetap melapor.

“Penanganan awal harus segera dibersihkan lukanya, lalu segera suntik vaksin. Nanti saat di Puskesmas atau rumah sakit, tentu ada perawatan luka terlebih dulu, jadi tidak langsung disuntik,” kata Osa.

Adapun gejala yang terlihat jelas adalah hewan positif rabies bisa menjadi lebih agresif dan tidak mengenali majikannya, meski hewan tersebut adalah hewan peliharaan.

“Tahun 2019, ada sekitar 312 kasus gigitan. Kemudian di tahun 2020, ada penurunan karena pandemi menjadi 161 gigitan,” ujar Osa.

“Tahun 2021 sampai 2022, kasus gigitan hewan rabies stabil di angka 171 sampai 216 kasus gigitan. Data terakhir pada Mei 2023, ada sekitar 168 kasus gigitan, yang kemungkinan bisa bertambah sampai akhir tahun nanti,” tambah Osa.

Baca juga16 Orang di Samarinda Kena Gigitan Hewan Positif Rabies

Dijelaskan, rabies merupakan zoonosis, yakni virus yang dapat menular pada manusia melalui air liur, gigitan, cakaran, dan jilatan pada kulit yang luka, dengan tingkat kematian hingga 99,99 persen.

“Rabies ini mematikan. Jangan dianggap remeh kalau terkena gigitan pada hewan yang terindikasi rabies, dan kami tidak pernah terlambat menanganinya hingga korban meninggal dunia,” klaim Osa.

Jika virus tersebut telah terinfeksi ke manusia, maka virus akan naik ke otak dan saraf tulang belakang yang menyebabkan korban menjadi agresi atau berperilaku menyebabkan kerusakan fisik atau mental, demam hingga muntah-muntah dan akan sangat menyakitkan bagi korban ketika menelan air liur.

Karena itu, Osa menghimbau agar masyarakat yang terkena gigitan segera mendapatkan vaksin antirabies di sejumlah lokasi di Samarinda.

“Kami tidak pernah kekurangan vaksin rabies. Di Samarinda ada 4 rabies center yakni, Puskesmas Lempake, Puskesmas Segiri, Puskesmas Palaran, dan Puskesmas Trauma Centre, atau (bisa) membawa hewan peliharaannya ke Dinas Peternakan untuk vaksin-kan gratis,” tutup Osa.

Penulis: Annisa Dwi Putri | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: