16 Orang di Samarinda Kena Gigitan Hewan Positif Rabies

Ilustrasi anjing rabies (istimewa/net)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Warga kota Samarinda diminta mewaspadai rabies pada hewan, tidak terkecuali warga yang memiliki hewan peliharaan. Di Samarinda ada 16 kasus rabies dalam 6 bulan terakhir. Kasus rabies umumnya disebabkan gigitan kucing dan anjing liar.

Imbauan itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda Maskuri di Samarinda, Jumat 23 Juni 2023.

“Rabies ini merupakan zoonosis atau penyakit zoonotik adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya,” kata Maskuri.

Maskuri menerangkan, sejak awal tahun ditemukan lebih dari 15 kasus gigitan hewan liar positif rabies. Meski demikian tidak sampai mengakibatkan kematian.

“Kita di tahun ini ada sektar 16 kasus, ada di beberapa kelurahan (warga) yang tergigit dan hewannya positif rabies. Tidak ada yang meninggal, semua kami sembuhkan. Hampir 60 persen kasus itu kucing liar dan anjing. Tapi di Samarinda kasusnya ada pada anjing,” ujar Maskuri.

Sejauh ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda telah melakukan upaya antisipasi kasus rabies. Mulai dari vaksinasi, koordinasi, sampai komunikasi informasi serta edukasi kepada masyarakat.

Baca jugaHati-hati, Sampai April 2023 Ada 11 Kematian Akibat Rabies

“Kami tidak tinggal diam. Tahun ini InsyaAllah kami akan menyusun sebuah dokumen mitigasi pencegahan dan penanggulangan dari rabies ini,” terang Maskuri.

“Sosialisasi sudah kami lakukan di 10 kecamatan, dan yang belum terlaksana itu hanya dua yaitu di Kecamatan Samarinda Ulu dan Kecamatan Loa Janan,” Maskuri menambahkan.

Maskuri tetap menghimbau kepada masyarakat untuk segera memberikan vaksin kepada hewan peliharaan, di mana vaksin tersebut tersedia di pusat-pusat pelayanan kesehatan hewan.

“Kalau hewan peliharaan kami himbau selalu untuk diberikan vaksin, karena kami tidak mungkin juga dari pintu ke pintu karena kami tidak mengetahui masyarakat yang mempunyai hewan itu siapa, dan berapa,” jelas Maskuri.

Karena, lanjut Maskuri, penanganan vaksin pada hewan peliharaan tentunya berbeda dengan hewan liar.

“Hewan peliharaan itu biasanya patuh kepada orang yang memeliharanya bukan dengan kami. Kami juga tengah berkoordinasi melakukan penanganan terhadap hewan liar. InsyaAllah di akhir tahun akan kami adakan gebyar vaksin rabies,” demikian Maskuri.

Penulis: Annisa Dwi Putri | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: