Ekonomi Makro Kaltim Triwulan I-2023, Usaha Konstruksi dan Industri Pengolahan Tumbuh Positif

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali. (Foto Dok Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) melaporkan, kinerja ekonomi Provinsi  Kaltim pada triwulan I 2023 melanjutkan tren perbaikan dan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Laju pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I 2023 tercatat 6,95% (yoy), meningkat dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,47% (yoy).

“Kenaikan ditopang oleh lapangan usaha konstruksi, industri pengolahan, dan pertanian, di tengah lapangan usaha perdagangan yang tumbuh positif stabil dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada sisi pengeluaran, seluruh komponen tumbuh lebih tinggi dari periode sebelumnya, kecuali pengeluaran pemerintah yang tumbuh melambat sebagaimana pola seasonal,” ungkap Kepala BI Perwakilan Kaltim, Ricky P Gozali dalam laporan tertulisnya.

Dijelaskan, lapangan usaha utama memberikan andil antara lain: pertambangan 2,28% (yoy), industri pengolahan 1,41% (yoy), konstruksi 1,35% (yoy), perdagangan 0,59% (yoy), dan pertanian 0,16% (yoy) atau menguasai total pangsa sebesar 87,49% dari total ekonomi Kaltim.

Menurut Ricky, sementara kinerja keuangan pemerintah daerah Provinsi Kaltim pada Triwulan I 2023, dikatakan Ricky, menunjukkan adanya peningkatan baik realisasi pendapatan maupun belanja pemerintah.

“Sejalan dengan provinsi, realisasi pendapatan dan belanja APBD pada tingkat Kabupaten/Kota di Kaltim pada triwulan I 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” ujarnya.

Di tingkat pemerintah provinsi, peningkatan kinerja keuangan pada triwulan I 2023 terutama disebabkan oleh realisasi pendapatan yang tinggi. Realisasi pendapatan triwulan I tahun 2023 sebesar Rp3,44 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pendapatan triwulan I tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp2,01 triliun.

Sementara itu, realisasi belanja Pemprov Kaltim triwulan I 2023 sebesar Rp2,04 triliun, lebih tinggi 59,01% (yoy) dibandingkan engan realisasi pada triwulan I tahun 2022 yang hanya sebesar Rp1,28 triliun.

“Peningkatan realisasi belanja tersebut terutama didorong oleh tingginya peningkatan pada realisasi belanja modal dari Rp3,7 miliar pada triwulan I 2022 menjadi Rp159,2 miliar pada triwulan I 2023,” ujar Ricky.

Sejalan dengan provinsi, realisasi pendapatan dan belanja APBD pada tingkat Kabupaten/Kota di Kaltim pada triwulan I 2023 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Realisasi pendapatan pada seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Kaltim pada triwulan I 2023 mencapai Rp5,8 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp2,8 triliun,” katanya.

Peningkatan realisasi pendapatan terutama didorong oleh peningkatan pendapatan daerah, seiring dengan mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat yang membaik jika dibandingkan dengan pada triwulan I 2022.

Selain itu, realisasi belanja di Kabupaten/Kota wilayah Kaltim tercatat sebesar Rp2,4 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang tercatat sebesar Rp1,8 triliun.

“Sementara itu, realisasi belanja APBN di wilayah Kaltim pada Triwulan I 2023 juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” ujarnya.

Realisasi belanja APBN sampai dengan triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp2,47 triliun. Secara nominal, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada triwulan I 2022 yang tercatat sebesar Rp768,4 miliar.

Berdasarkan Kabupaten/Kota di Kaltim, kota Samarinda memiliki pagu belanja APBN tertinggi dengan realisasi belanja sampai dengan triwulan I 2023 sebesar Rp746,1 miliar. Pagu belanja APBN tertinggi kedua adalah kota Balikpapan dengan realisasi sebesar Rp1,04 triliun. Sementara itu, Kabupaten Mahakam Ulumerupakan daerah dengan nominal realisasi belanja paling rendah yaitu sebesar Rp4,2 miliar.

Tentang realisasi inflasi Gabungan 2 (dua) Kota di Kalimantan Timur (Kaltim) yaitu Kota Samarinda dan Kota Balikpapan pada Triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,24% (yoy).

Menurut Ricky, inflasi yang lebih rendah pada periode ini terjadi seiring normalisasi permintaan pasca HBKN Nataru dan tibanya masa panen beberapa komoditas pangan di bulan Februari yang menurunknan harga sejumlah komoditas pangan.

“Berdasarkan kota Pembentuk IHK di Kaltim, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan mencatatkan inflasi yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya,” paparnya.

Sedangkan kinerja penyaluran kredit di Kaltim pada triwulan I 2023 tetap terjaga didukung oleh tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang rendah. Di sisi lain, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Kaltim meningkat yang bersumber dari pertumbuhan giro, tabungan, dan deposito.

“Penyaluran pembiayaan atau akses keuangan UMKM periode triwulan I 2023 tercatat meningkat, diikuti risiko kredit yang tetap terjaga,” ungkap Ricky lagi.

Kinerja penyaluran kredit di Kaltim pada triwulan I 2023 tetap terjaga didukung oleh tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang rendah. Kinerja penyaluran yang tetap terjaga sejalan dengan perbaikan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2023. Penyaluran kredit di Kaltim tumbuh positif sebesar 19,22% (yoy), meski sedikit melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 19,28% (yoy).

Adapun tingkat NPL untuk kredit korporasi dan rumah tangga membaik dan masih terjaga

di bawah threshold 5%. Sejalan dengan kondisi tersebut, penyaluran pembiayaan syariah Kaltim juga tumbuh positif sebesar 21,91% (yoy)

Dilaporkan pula, pada Triwulan I tahun 2023, kinerja transaksi pembayaran nontunai di Provinsi Kaltim mengalami pertumbuhan dari sisi nominal. Di sisi lain, transaksi nontunai melalui Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) terutama kartu kredit dan uang elektronik di Kaltim mengalami pertumbuhan pada triwulan I 2023.

“Kemudian, jumlah pengguna dan merchant QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Provinsi Kaltim terus mengalami pertumbuhan. Pada transaksi tunai, aliran uang kartal di Provinsi Kaltim pada triwulan I 2023 menunjukkan posisi net inflow sejalan dengan siklus tahunan triwulan I,” paparnya.

Pada Triwulan I tahun 2023, kinerja transaksi pembayaran nontunai di Provinsi Kaltim mengalami pertumbuhan dari sisi nominal. Kinerja transaksi nontunai pada triwulan I tahun 2023 secara nominal tumbuh 12,08% (yoy) mencapai Rp47,15 triliun.

Sedangkan dari sisi volume transaksi mengalami kontraksi sebesar 18,41% (yoy) yaitu tercatat sebesar 206,89 ribu transaksi. Nominal transaksi nontunai di Kaltim pada triwulan I tahun 2023 didominasi oleh transaksi RTGS yaitu sebesar 81% dari total. Lebih lanjut, volume transaksi di Kaltim didominasi oleh SKNBI yaitu sebesar 90% dari total.

Transaksi nontunai melalui Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) terutama kartu kredit dan uang elektronik di Kaltim mengalami pertumbuhan pada triwulan I 2023. Nominal transaksi kartu kredit di Provinsi Kaltim tumbuh sebesar 54,83% (yoy) dan secara volume tumbuh 31,83% (yoy).

Ricky menambahkan, untuk kanal APMK lainnya seperti kartu ATM/debit, pada triwulan I tahun 2023 nominal transaksinya tumbuh sebesar 7,47% (yoy). Namun dari sisi volume transaksi mengalami kontraksi 27,08% (yoy). Penggunaan UE di Kaltim terus mengalami pertumbuhan.

“Nominal transaksi UE di Kaltim pada triwulan I tahun 2023 tumbuh 28,75% (yoy), sedangkan dari sisi volume transaksi tumbuh 4,51% (yoy).”

Kondisi ketenagakerjaan Kaltim mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Perbaikan tersebut ditandai dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang menurun.

“Membaiknya kondisi ketenagakerjaan diikuti dengan perbaikan kesejahteraan secara umum yang tercermin dari penurunan derajat ketimpangan pendapatan masyarakat,” kata Ricky.

Perekonomian Kaltim tahun 2023 diprakirakan kembali menguat, sejalan dengan peningkatan kinerja ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. Dari sisi pengeluaran, peningkatan kinerja ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif pada seluruh komponen pembentuk utamanya ekspor dan PMTB.

“Inflasi Kaltim pada tahun 2023 diprakirakan berada pada rentang target 3±1% (yoy), sejalan dengan target inflasi nasional di tengah tekanan inflasi global,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: