Produktivitas Komoditas Pisang, Pepaya dan Nenas Katim Meningkat

Pisang kepok Kutai Timur terkenal ke mancanegara. (Foto RRI)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Komoditas buah-buahan dan sayuran tahunan (BST) yang sejak tahun 2022 di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga 2023 masih didominasi oleh komoditas pisang, pepaya dan nenas.

Berbeda dengan yang telah terjadi pada 2022, di tahun 2023 ketiga komoditas tersebut mengalami peningkatan produkvitas, yaitu sebesar 18,02 persen sampai dengan yang terbesar mencapai 93,52 persen.

Demikian Kepala BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam laporan “Statistik Tanaman Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Kalimantan Timur 2023” yang dipublikasikan secara digital 2 Oktober 2024.

Secara berurutan, nilai produksi pisang dan pepaya mengalami peningkatan sebesar 22,40 persen sampai 115,31 persen. Sedangkan dari segi jumlah tanaman menghasilkannya mengalami peningkatan sebesar 2,45 persen hingga 11,26 persen.

Sumber: BPS Kaltim

Menurut Yusniar, BPS mencatat nilai produksi pisang pada tahun 2023 merupakan nilai produksi komoditas tanaman BST terbesar diantara komoditas tanaman BST lainnya, dan meningkat sebanyak 22,40 persen (28,57 ribu ton) dibandingkan tahun 2022.

Kabupaten/kota dengan produksi pisang terbesar adalah Kabupaten Kutai Timur dan berkontribusi sebesar 67,00 persen terhadap total produksi Kaltim. Kecamatan terbesar penghasil pisang berasal dari Kaliorang dengan produksi sebanyak 75,52 ribu ton), hal ini disebabkan adanya kenaikan permintaan/kebutuhan pasar.

“Dilihat dari segi jumlah tanaman menghasilkannya, komoditas pisang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,45 persen (40,01 ribu pohon). Produktivitas tahun 2023 meningkat seiring berkurangnya serangan hama monyet,” ungkap Yusniar.

Sedangkan produksi pepaya Kaltim pada tahun 2023,mengalami peningkatan terbesar diantara komoditas BST lain yakni sebanyak 115,31 persen (15,77 ribu ton) dibandingkan tahun 2022.

Sumber: BPS Kaltim

Kabupaten/kota dengan produksi pepaya terbesar adalah Kota Balikpapan yang berkontribusi sebesar 80,97 persen terhadap total produksi Kaltim. Kecamatan terbesar berasal dari Balikpapan Timur dengan produksi sebanyak 20,34 ribu ton.

BPS melaporkan, dilihat dari segi jumlah tanaman menghasilkannya, komoditas pepaya di Kaltim juga mengalami peningkatandibandingkan tahun sebelumnya sebesar 11,26 persen (21,31 ribupohon).

“Sedangkan dari segi provitasnya, pepaya merupakan komoditas dengan nilai provitas terbesar diantara komoditas BST lain di 2023, dan meningkat sebanyak 93,52 persen,” papar Yusniar.

Sedangkan komoditas nenas juga merupakan salah satu komoditas potensi Kaltim, meski begitu di tahun yang sama komoditas ini mengalami penurunan dengan persentase terbesar yakni sebanyak 32,13 persen (11,77 ribu ton) dibandingkan tahun 2022.

Sumber: BPS Kaltim

Yusniar menyebut kabupaten/kota dengan produksi nenas terbesar berada di Kabupaten Kutai Kartanegara  dan berkontribusi sebesar 58,26 persen terhadap total produksi Katim. Kecamatan terbesar  menghasilkan nenas adalah Samboja dengan produksi sebanyak 13,82 ribu ton.

Dilihat dari segi jumlah tanaman menghasilkannya, komoditas pepaya mengalami penurunan terbesar dibanding komoditas BST lain senilai 42,50 persen (4.481,44 ribu rumpun).

Sedangkan dari segi provitasnya, nenas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebanyak 18,02 persen.

Penulis: Intoniswan | Editor Intoniswan

Tag: