Beri Insentif dan Kemudahan Perizinan, Kaltim Ajak REI Investasi di Tiga Kota Penyangga IKN

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat bicara dalam ramah tamah bersama REI di Pendopo Odah Etam, Samarinda, Kamis 15 Mei 2025 (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Provinsi Kaltim menawarkan peluang investasi properti untuk dibangun di tiga kota yang menjadi daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni Balikpapan, Samarinda dan Penajam Paser Utara.

Sektor yang ditawarkan meliputi perumahan hingga area komersial mencakup properti seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, dan ruang industri yang mendukung aktivitas ekonomi.

Pelung investasi di Kaltim itu disampaikan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat perayaan HUT Real Estate Indonesia (REI) ke-53. Di momen itu, pengusaha dibidang properti yang tergabung dalam REI, berkumpul untuk melihat kondisi di Kaltim sebelum berencana berinvestasi di Kaltim, khususnya IKN.

Seno Aji menerangkan, peluang investasi di Kaltim cukup besar, dengan luas wilayah di mencapai 127.000 kilometer persegi dan jumlah penduduk mencapai 4 juta jiwa.

“Dari luas wilayah di Kaltim tersebut, masih banyak areal kosong. Karena itu kita sampaikan peluang usaha perumahan (di Kaltim) sangat besar,” kata Seno, di Pendopo Odah Etam Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Kamis 15 Mei 2025.

Selain itu, Kaltim juga masuk menjadi salah satu provinsi yang dipercaya Presiden RI untuk menyukseskan program ambisius yakni pembangunan 3 juta rumah di Indonesia.

“Kaltim saat ini diberikan beban kurang lebih 120 ribu rumah selama 5 tahun. Maka itu, peluang investasi Kaltim sangat bagus,” jelasnya.

Sejalan dengan pembangunan 120 ribu rumah yang baru ini, Seno optimistis dalam 20 tahun ke depan penduduk Kaltim akam bertambah menjadi 6,5 juta jiwa seiring perpindahan penduduk ke Kaltim, saat IKN sudah aktif.

Di masa kepemimpinan Rudy Mas’ud-Seno Aji, Kaltim juga memiliki program gratis biaya administrasi kepemilikan rumah yang menjadi satu dari tujuh program utama Gratispol.

Gratis biaya administrasi kepemilikan rumah ini ditujukan pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kami sisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kami setahun Rp20 miliar, untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujarnya.

Gratis biaya administrasi kepemilikan rumah ini meliputi biaya provisi bank dan biaya notaris dalam transaksi kepemilikan rumah. Dengan target kuota dalam setahun 1.000-2.000 rumah, dan dalam lima tahun mencapai 10.000 rumah yang dibiyai Pemprov Kaltim.

Karena itu, Pemprov Kaltim tidak main-main menarik investor properti untuk berinvestasi di Kaltim. Beberapa insentif lain yang disiapkan yakni relaksasi pajak perumahan, di dalamnya berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Selain insentif fiskal, kemudahan perizinan juga menjadi prioritas. Pemprov Kaltim telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Wali Kota dan Bupati untuk mempermudah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji bersama jajaran REI (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Perizinan akan kita mudahkan termasuk PBG, yang penting masuk dalam rumah bagi MBR,” terang Seno.

Peluang Investasi di Penyangga IKN

Seno Aji mengajak pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk memanfaatkan peluang investasi yang terbuka lebar, di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Lima kawasan potensial di sekitar penyangga IKN yakni kawasan pertama yang ditawarkan adalah kawasan hunian terintegrasi, kawasan komersial menjadi daya tarik bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sektor ritel, logistik, serta gaya hidup baru yang akan berkembang di sekitar IKN, kawasan industri dan pergudangan yakni Kariangau (Balikpapan), Samboja Barat, Marangkayu, dan Muara Jawa.

Selanjutnya, kawasan wisata dan properti ekowisata meliputi Tahura Bukit Soeharto, Samboja Lestari, dan Teluk Balikpapan, serta kawasan transit dan inap menjadi peluang investasi yang menarik, seiring dengan mobilitas yang tinggi di kawasan penyangga IKN.

“Potensi penduduk IKN kurang lebih 650.000 jiwa sampai 1.000.000 jiwa. Artinya kita bisa membayangkan kebutuhan rumah pada saat itu di Kaltim,” sebutnya.

Selain investasi di sektor properti, Seno juga menawarkan kesempatan investasi di sektor hirilisasi ekonomi seperti investasi di sektor kelapa sawit dan investasi smelter mineral di Kaltim.

“Ini kesempatan emas bagi anggota REI yang semuanya pengusaha. Kita punya pabrik smelter untuk pembuatan nikel (di Sangasanga Kutai Kartanegara) dan tiga perusahaan kelapa sawit yang sudah memiliki pabrik minyak goreng. Kalau ingin membuat bioetanol (bahan bakar nabati), di sini masih memungkinkan,” terang Seno.

Melihat potensi yang ada di Kaltim, Seno kembali mengajak para pengusaha yang tergabung dalam REI, untuk berinvestasi di Kaltim.

“Kita punya perspektif (cara pandang) lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Kaltim mencapai 8,6 persen. Artinya kestabilan ekonomi sangat penting untuk investasi,” jelas Seno.

Sementara, Ketua Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) Joko Suranto menyambut baik ajakan investasi dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Joko menilai bahwa pemindahan IKN merupakan momentum penting bagi pengembangan sektor properti di Kaltim dan sekitarnya.

“Bisnis properti itu memiliki hulu hilir yang panjang dan memberikan dampak ekonomi yang luas. Kami siap bersinergi dengan Kaltim, untuk mengembangkan kawasan penyangga IKN menjadi kawasan yang modern dan berkelanjutan,” kata Joko.

Selain itu, REI juga siap mendukung program Pemprov Kaltim yakni gratis biaya administrasi kepemilika rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

“REI siap dan selalu ada dalam mendukung program pemerintah. Tidak hanya membangun rumah bersubsidi untuk MBR, tetapi juga dalam pengembangan kawasan baik kota baru, kawasan industri, hingga kawasan ekonomi khusus (KEK) termasuk kawasan penunjang pariwisata,” demikian Joko Suranto.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: