
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, menegaskan, pertanian di Kaltim memerlukan dukungan teknologi dan pelatihan agar generasi muda mau berusaha di sektor pertanian.
”Pertanian masa kini tak lagi bisa dipandang sebagai sektor tradisional, melainkan sebagai industri modern yang menjanjikan bagi kaum milenial,” ujar Agusriansyah saat dihubungi melalui telepon, Minggu (25/5/2025).
Kebijakan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah yang diperlukan adalah bagaimana menyediakan teknologi dan pelatihan yang tepat dan yang diperlukan di sektor pertanian, serta mendorong generasi milenial menjadi petani.
Agusriansyah menilai, jika ingin menarik minat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian, maka cara pandang terhadap profesi petani harus diubah. Pertanian modern, menurutnya, bukan sekadar soal mencangkul di sawah, melainkan pekerjaan berbasis teknologi yang canggih.
“Kalau berbicara dalam rangka mendorong milenial untuk terlibat bertani, tentu kita harus memahami pertanian dalam arti umum. Pertanian itu sekarang sudah berkembang, menggunakan alat-alat teknologi, dengan mekanisasi pertanian,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Agus, kini drone pertanian sudah bisa digunakan untuk menyemprot pupuk dan pestisida secara otomatis. Proses pertanian dari hulu ke hilir mulai dari pembenihan, penanaman, hingga panen sudah bisa dilakukan dengan bantuan mesin dan teknologi digital.
“Kita bisa tahu sekarang, drone itu sudah bisa digunakan untuk memberikan pupuk. Termasuk mulai dari pembenihan, penanaman, sampai panen itu sudah menggunakan teknologi-teknologi,” tambahnya.
Namun demikian, ia menekankan pentingnya klasifikasi dan pendampingan terhadap anak muda yang berminat menjadi petani milenial. Dukungan bukan hanya dalam bentuk alat, tetapi juga pelatihan dan pemahaman pasar.
“Saya sampaikan bahwa anak-anak kita ini segera dibuat klasifikasinya, siapa yang mau menjadi petani milenial. Ada dua hal yang harus diberikan. Pertama, pelatihan, terutama soal teknologi karena kecenderungan anak-anak milenial terhadap teknologi tinggi. Kedua, juga dalam sisi marketing, pemasaran. Mereka juga harus dilibatkan dalam hal tersebut,” katanya.
Agusriansyah berharap, program revitalisasi dan mekanisasi pertanian yang kini digalakkan pemerintah kaltim bisa menjadi gambaran nyata bahwa pertanian adalah profesi masa depan yang layak dan sejahtera.
“Inilah yang kami dorong, bagaimana revitalisasi dan mekanisasi pertanian ini bisa menjadi gambaran masa depan. Ini bisa dijadikan profesi bagi milenial. Karena ini yang dituntut dalam rangka pemenuhan ketahanan pangan nasional. Dan di sisi lain, juga membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas. Jadi peluang ini terbuka sekali,” pungkasnya.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: Pertanian