
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Golkar, Yusuf Mustafa, mengatakan, bahwa banyak warga mengeluhkan distribusi air bersih di Balikpapan dari itu dalam RPJMD Balikpapan 2025-2029, mengatasi persoalan air bersih perlu jadi rogram prioritas.
“Saya dalaam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) menyampaikan RPJMD 2025–2029memiliki nilai strategis karena akan menjadi panduan arah pembangunan Kota Balikpapan selama lima tahun ke depan,” kata Yusuf Mustafa, Senin 26/5/2025).
”Pembangunan terencana juga harus menjawab persoalan dasar yang selama ini menjadi keluhan warga, salah satunya pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Terus terang, ada yang menjadi perhatian kami. Masyarakat banyak mengeluhkan soal PDAM,” sambungnya.
Menurut Yusuf, warga di dapilnya banyak yang mengajukan permohonan sambungan PDAM, namun hingga kini masih belum teregistrasi atau belum mendapatkan layanan air bersih. Ia menyebut bahwa daftar tunggu permintaan sambungan air sangat panjang dan belum diimbangi dengan realisasi pelayanan.
“Ini hanya saran, bukan mengkritisi. Kami menerima banyak keluh kesah masyarakat. Mereka sudah daftar, tapi belum teregistrasi hingga sekarang. Kami pun di DPRD belum bisa berbuat banyak, kecuali memberikan masukan ini,” jelasnya.
Atas dasar itu, ia mengusulkan agar Pemkot Balikpapan bersama Pemerintah Provinsi Kaltim mempertimbangkan solusi jangka panjang seperti pemanfaatan air sungai dari daerah tetangga, misalnya dari Samarinda.
Skema pembangunan infrastruktur air yang ada di Balikpapan, diharapkan Yusuf, bisa melibatkan pihak swasta dan pemerintah provinsi guna mempercepat solusi distribusi air bersih.
“Kalau kita libatkan swasta, tentu ada hitung-hitungannya. Yang penting semua pihak tidak dirugikan. Yang kami soroti saat ini adalah soal air, karena ini kebutuhan dasar. Semoga ke depan ada solusi yang konkret, karena air bersih adalah kebutuhan paling dasar,” harapnya.
Tanggapan Pemkot Balikpapan
Menanggapi Yusuf Mustofa, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menjelaskan bahwa masalah air bersih telah menjadi salah satu fokus utama Pemkot Balikpapan. Saat ini, pengelolaan sistem air bersih berada di bawah tanggung jawab PT Tirta Manuntung Balikpapan.
Saat ini, pemerintah telah menyusun langkah-langkah solutif yang mencakup program jangka pendek hingga panjang. Salah satu upaya jangka panjang yang tengah dirancang adalah sistem saluran air bersih dari Sungai Mahakam menuju Balikpapan melalui Semoi.
“Tadi sudah dijelaskan Bappeda Kaltim, sedang dipersiapkan saluran perpipaan dari Mahakam ke Semoi, lalu ke Balikpapan. Saat ini masih dalam proses perencanaan. Ada dua rute, melalui Jonggon dan melalui jalan tol,” terangnya.
Bagus menjelaskan bahwa rute yang melalui tol lebih efisien karena tidak membutuhkan proses pembebasan tanah. Sebaliknya, rute melalui Jonggon akan bersinggungan dengan wilayah Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU), yang berpotensi menimbulkan tantangan pembebasan lahan.
“Perencanaannya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi. Untuk jangka pendek, kita juga sudah memulai merevitalisasi jaringan pipa yang kira-kira usianya itu 30 sampai 40 tahun. Kita juga ganti pompa-pompa tua yang sudah bocor atau berkarat,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa Pemkot Balikpapan tengah menyiapkan potensi penambahan pasokan air bersih melalui pengembangan Waduk Aji Raden di kawasan Teritip. Lahan seluas 70 hektare, rencananya akan dibebaskan untuk pengembangan sumber air tersebut.
“DED-nya sudah disiapkan. Potensinya bisa menambah 200 liter per detik. Kita sedang usulkan dukungan pembiayaan dari APBN,” tuturnya.
Namun, tantangan kebutuhan air bersih di Balikpapan sangat besar. Saat ini kapasitas eksisting hanya sekitar 1.500 liter per detik, sementara kebutuhan sudah mencapai 2.500 liter per detik. Angka itu akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan hadirnya tenaga kerja, terutama Balikpapan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebagai langkah darurat, Pemkot Balikpapan juga telah mendistribusikan air bersih melalui truk tangki dan menyediakan tandon air bagi masyarakat yang belum terlayani oleh jaringan perpipaan.
“Ini sudah kami jalankan sejak tahun lalu. Kita prioritaskan untuk warga yang belum terlayani sama sekali oleh jaringan air bersih,” pungkas politikus Gerindra itu.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: Air Bersih