
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Institut Teknologi Kalimantan (ITK) hingga kini belum memiliki jalan masuk resmi menuju kampus. Hal ini diakui Wakil Gubernur Seno Aji, sebagai salah satu hambatan utama dalam pengembangan kampus teknologi milik negara tersebut.
“ITK memang belum punya jalan masuk. Itu yang sedang kami diskusikan dengan rektor. Karena kemarin, saya sempat berbincang dengan pak rektor,” ungkap Seno Aji kepada Niaga.Asia pada Selasa sore (1/7) di Kantor Gubernur jalan Gajah Mada Samarinda.
Menurutnya, ketiadaan gerbang utama ITK juga menyebabkan citra kampus tidak terlihat sebagai institusi besar. Karenanya, ia menilai pembangunan akses jalan dan gerbang utama sudah seharusnya menjadi langkah prioritas, sebelum pengadaan trayek transportasi umum ke lokasi.
“Kita upayakan dulu jalan dan gerbang utama. Kalau itu sudah ada, orang akan mulai melihat ITK sebagai kampus yang besar. Setelah itu, kita juga akan mengupayakan adanya jalur transportasi umum di sana,” jelasnya.
Terkait penerangan yang sangat minim, Seno Aji memastikan hal itu akan menjadi perhatian pemerintah. Namun ia menegaskan bahwa fokus awal tetap pada infrastruktur dasar.
Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan fisik, Seno menegaskan bahwa pemprov tetap berkomitmen untuk mendorong kemajuan ITK sebagai institusi pendidikan teknologi unggulan di luar Jawa.
“Pemerintah ingin ITK ini maju dan menjadi teladan bagi universitas di Kaltim, selain Universitas Mulawarman (Unmul),” tegasnya.
Ditemui terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, HM. Darlis Pattalongi, merasa prihatin atas lambannya pengembangan infrastruktur di ITK. Menurutnya, ketiadaan akses jalan dan gerbang utama hingga tidak adanya trayek transportasi umum justru akan menghambat peningkatan akreditasi kampus tersebut.
“ITK ingin meningkatkan akreditasinya. Tapi salah satu syaratnya itu tersedianya akses transportasi umum. Dan sampai hari ini tidak ada trayek umum yang masuk ke ITK,” katanya.
Darlis menyebut, kunjungan DPRD ke kampus tersebut baru-baru ini membuka banyak fakta penting yang selama ini luput dari perhatian publik, bahkan di kalangan pejabat daerah.
“Cukup memprihatinkan ITK ini ya. Jangankan masyarakat umum, bahkan anggota DPRD pun tidak semuanya familiar dengan keberadaan ITK,” terangnya.
Salah satu penyebabnya adalah ketiadaan simbol-simbol visual dan infrastruktur yang bisa memperkuat eksistensi kampus, seperti gerbang utama dan jalan resmi.
“ITK itu tidak punya gerbang utama. Jalan masuk mereka selama ini hanya melalui akses hutan lindung Sungai Wain atau lewat jalan milik masyarakat. Itu jelas membatasi ruang gerak dan tidak layak untuk perguruan tinggi nasional,” paparnya.
Lebih jauh, ia juga menyoroti soal ketiadaan penerangan yang membuat aktivitas malam hari di kampus nyaris tidak mungkin dilakukan.
“Sudah fasilitasnya terbatas, waktu kegiatan belajar pun jadi sempit. Karena malam hari gelap, tidak ada penerangan. Ini menyulitkan aktivitas mahasiswa dan dosen,” tuturnya.
Meski menghadapi keterbatasan fisik, Darlis menekankan bahwa ITK sebenarnya memiliki kualitas akademik dan reputasi nasional yang patut dibanggakan. Bahkan, kampus ini telah meraih penghargaan sebagai perguruan tinggi satker terbaik dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) 1 pada 2023, yakni terkait kecepatan lulusan terserap di dunia kerja.
“Itu luar biasa. Artinya lulusan ITK benar-benar dibutuhkan di dunia kerja, bahkan tercepat dibanding kampus teknologi satker lain di Indonesia,” bebernya.
Selain itu, ITK juga saat ini dipercaya oleh Kemenpan-RB untuk mengawal implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Ini membuktikan bahwa kompetensi tenaga pengajar dan manajerial kampus telah diakui di tingkat nasional.
“Jadi kualitas SDM dan pengelolaannya tidak bisa kita ragukan. Maka itu, dukungan dari pemerintah provinsi dan kota sudah seharusnya lebih konkret,” imbuhnya.
DPRD Kaltim mendesak pemerintah provinsi dan Pemerintah Kota Balikpapan agar segera mengambil langkah nyata untuk mempercepat pembangunan akses jalan utama, penerangan, dan menjalin kerja sama penyediaan transportasi umum ke arah kampus.
“Kalau semua itu bisa dipenuhi, ITK bukan hanya bisa berkembang pesat, tapi juga bisa menjadi pilar penting dalam mencetak SDM unggul berbasis teknologi di Kaltim, apalagi dalam menyongsong era pasca-IKN,” tutup Darlis.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: ITK