
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Nilai Indeks Literasi Kalimantan Timur tahun 2024 tercatat berada di angka 78,34 dari nilai maksimal 100, berdasarkan data Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Angka ini menempatkan Kaltim dalam kategori sedang, menjadi sorotan dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Bidang Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur, dii Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Kamis 3 Juli 2025.
Mengangkat tema ‘Transformasi Perpustakaan dan Kearsipan Menuju Generasi Emas 2045 : Inovatif, Kolaboratif, dan Berkelanjutan’, Rakorda ini dibuka Plt Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Ismiati.
Dalam sambutannya, dia menekankan kualitas sumber daya manusia merupakan kekuatan utama bangsa, dan hanya bisa dicapai melalui pendidikan, literasi, serta pengelolaan pengetahuan yang baik.
“Peran strategis Perpustakaan dan kearsipan sangat menentukan dalam menciptakan masyarakat berpengetahuan,” kata Ismiati.
Namun fakta menunjukkan, indeks kegemaran membaca masyarakat Indonesia masih di bawah rata-rata global.
Di sisi lain, lanjut Isimiati, dalam bidang kearsipan, Pemprov Kaltim justru mencatat hasil membanggakan. Pada tahun 2024, nilai pengawasan kearsipan mencapai 98,61 dengan kategori AA (sangat memuaskan).
Meski demikian, pencapaian ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah kabupaten/kota di Kaltim, untuk menyusul pencapaian tersebut secara merata.
Ismiati menekankan pentingnya penguatan kapasitas SDM literasi dan kearsipan, dengan mengajak perguruan tinggi, LSM, komunitas literasi, hingga penggiat arsip untuk aktif dalam pelatihan, pendampingan, dan kampanye literasi di seluruh wilayah Kaltim.
Dia juga menyerukan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor, baik antar instansi pemerintah maupun dengan pihak non pemerintah.
Menurut Ismiati, transformasi tidak sekadar digitalisasi, melainkan juga perubahan cara pandang terhadap fungsi Perpustakaan dan arsip.
“Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat pinjam buku, tetapi ruang diskusi dan tumbuhnya ide. Arsip pun bukan hanya dokumen mati, melainkan memori institusi yang bernilai,” ujarnya.
Sebagai provinsi yang menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan literasi dan kearsipan nasional yang unggul dan modern. Ismiati juga menyerukan untuk menjalankan transformasi ini secara inovatif dan berkelanjutan.
“Masa depan literasi dan kearsipan Kaltim ada di tangan kita bersama. Jika kita serius, kita sedang membangun ekosistem pengetahuan yang cerdas dan tangguh untuk generasi mendatang,” jelas Ismiati.
Rakorda ini menjadi momentum konsolidasi komitmen seluruh pemangku kepentingan literasi dan kearsipan di Kalimantan Timur menuju visi Indonesia Emas 2045.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: BalikpapanIndonesia Emas 2045Kaltimkearsipanliterasi