Transformasi Digital Butuh ASN Bermental Digital

Kepala Diskominfo Kaltim Muhammad Faisal saat menyampaikan materi ‘Mengubah Mindset ASN menjadi Mindset Digital’ dalam Pelatihan Pelayanan Publik Berbasis IT di Kampus BPSDM Kaltim, Kamis (17/7). (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Faisal mengajak aparatur sipil negara (ASN) untuk membangun mindset digital sebagai langkah dasar dalam mewujudkan transformasi pelayanan publik berbasis teknologi informasi.

Hal tersebut disampaikannya saat menjadi pemateri dalam Pelatihan Pelayanan Publik Berbasis IT yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim pada Kamis pagi (17/7) di Kampus BPSDM Kaltim jalan HAM Riffadin, Samarinda.

Faisal membawakan materi khusus mengenai ‘Mengubah Mindset ASN Menjadi Mindset Digital’, sebagai upaya mendorong perubahan pola pikir birokrasi agar lebih adaptif terhadap kebutuhan era digital.

“Sebenarnya kita ini semua sudah pintar secara teknis dalam menggunakan digital, tapi sering kali kita bekerja tanpa memiliki mindset digital,” ungkapnya di hadapan 30 peserta pelatihan yang merupakan ASN dari berbagai perangkat daerah.

Ia menekankan bahwa transformasi digital dalam pemerintahan bukan hanya sekadar digitalisasi layanan, namun juga harus benar-benar menyentuh berbagai aspek, khususnya sumber daya manusianya, mulai dari cara berpikir hingga budaya kerja.

Jika mindset-nya belum digital, yang terjadi hanya sekadar memindahkan proses manual ke sistem tanpa ada efisiensi. ASN harus sadar bahwa digital itu bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal budaya kerja baru yang lebih terbuka, cepat, dan akuntabel.

“Ini yang ingin saya rubah, supaya kita bisa mewujudkan pemerintahan digital yang benar-benar dari hati kita, dari mindset kita, dan dari otak kita. Sehingga tidak hanya layanannya saja yang digital, tapi manusianya juga punya mindset digital,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Faisal juga menyinggung pentingnya penguatan literasi digital di tengah pesatnya arus informasi dan penggunaan teknologi yang makin meluas. Ia pun turut menyoroti temuan survei nasional yang menunjukkan masih tingginya akses masyarakat terhadap konten negatif seperti pornografi dan judi online.

“Data survei menunjukkan bahwa akses terhadap judi online dan pornografi masih tinggi di Indonesia. Ini sangat rawan jika tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik,” terangnya.

Faisal menegaskan, semakin cepat proses transformasi digital dilakukan, maka edukasi dan literasi digital juga harus ditingkatkan secara simultan.

“Transformasi digital dan literasi digital itu harus berjalan beriringan. Kalau tidak, maka teknologi hanya akan digunakan untuk hal-hal negatif. Di sinilah peran ASN sebagai agen perubahan menjadi sangat penting,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, menyambut baik keterlibatan perangkat daerah seperti Diskominfo dalam pelatihan ini. Menurutnya, kehadiran narasumber dari instansi teknis memberikan pemahaman yang aplikatif dan kontekstual bagi para peserta pelatihan.

Pelatihan Pelayanan Publik Berbasis IT ini sendiri berlangsung sejak 14 hingga 17 Juli 2025, diikuti oleh 30 ASN yang bertugas di unit pelayanan publik, khususnya bagian front office.

Para peserta yang mengikuti pelatihan dengan tingkat kehadiran di atas 90 persen akan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) secara elektronik.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: