Atasi Kemacetan di Pasar Sungai Dama, Pilih yang Paling Mungkin

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Guntur. (Foto Muhammad Fahrurozi/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda,  Guntur menyatakan, masalah kemacetan arus lalulintas di Gunung Manggah memang harus diatasi dengan memilih pilihan-pilihan  yang  paling mungkin,  karena kawasan itu padat penduduk, lahan terbatas, termasuk yang diwacanakan membangun terowongan, atau fly over.

“Kalau Pemkot Samarinda memilih membangun terowongan untuk mengatasi kemacetanan di kawasan Gunung Manggah dan Pasar Sungai Dama. DPRD Samarinda tentu mendukung, tinggal melihat dana yang diperlukan,” kata Guntur, Rabu (30/6/2021).

Wali Kota Samarinda, DR. H Andi Harun mewacanakan membangun terowongan di Jl Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Sungai Dama kawasan Gunung Manggah,  sudah memasuki pembicaraan serius.

Hal ini terlihat dalam kegiatan Andi Harun dalam diskusi publik mengenai rencana pembangunan terowongan oleh Pemkot Samarinda yang diadakan Seksi Mahasiswa Ikatan Ahli Geologi Indonesia (SM-IAGI) di Hotel Horison, Minggu malam (27/6/2021) kemarin.

Menurut Guntur, pada dasarnya setuju karena kawasan Gunung Mangga itu rawan sekali macet. Karena jalanan yang tidak begitu luas dan belum lagi banyak rumah yang mepet ke jalan.

Dari itu, rencana membangun terowongan  merupakan solusi alternatif terbaik  untuk mengatasi kemacetan yang ada, termasuk melihat kembali adanya rekomendasi membangun fly over dari berbagai pihak.

“Pilih pembangunannya yang dananya paling sedikit dan model proyeknya. Kalau multi years berapa tahun, atau melibatkan pihak ketiga,” ungkapnya.

Guntur sendiri menjelaskan jika komisi III dan PUPR sudah pernah melaksanakan hearing tentang progres murni di 2021. Namun usulan anggaran pembangunan terowongan ini masih belum akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2021 mendatang.

PUPR sendiri rencananya akan berencana mengusulkan di APBD Murni Tahun 2022.

“Ada kemarin, cuma belum terlalu dalam lah pembahasannya. Kemungkinan sih anggaran nya di murni 2022, tapi nanti kita kroscek lagi, artinya tergantung dari TAPD,”  tutupnya.

Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Intoniswan

Tag: