Dampak Pembangunan IKN Mulai Dirasakan Kaltim

Pembangunan IKN beserta seluruh pendukungnya juga mendorong bergeraknya berbagai sektor lainnya, seperti transportasi, hotel, restoran, listrik, serta sektor lainnya, sebagaimana terlihat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. (Foto Heri/niaga.asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dengan disahkan UU No. 3 Tahun 2022 pada bulan Februari oleh Presiden Joko Widodo, maka pembangunan IKN secara resmi dimulai.

Sesuai Rencana Induk Pembangunan IKN, pemerintah merencanakan pembangunan IKN secara bertahap, dimulai sejak tahun 2022 hingga tahun 2045, tepat pada peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 100 tahun.

Pembangunan IKN tahap pertama berlangsung pada tahun 2022 hingga 2024. Pada tahap ini, pembangunan IKN difokuskan pada pembangunan infrastruktur dasar IKN, seperti jalan tol akses IKN tahap I, penyelesaian proyek Bendungan Sepaku Semoi untuk mendukung kebutuhan air baku IKN, pembangunan rumah dinas, istana negara, kantor presiden, serta beberapa kantor pemerintahan yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim), Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC, dampak pembangunan tahap pertama bagi Kaltim telah terlihat dari meningkatnya aktivitas ekonomi.

“Pertumbuhan ekonomi wilayah ini terus mengalami pertumbuhan yang impresif terutama sejak triwulan IV-2022,” kata Yusniar dalam laporan BPS bertajuk “Analisis Isu Terkini Provinsi Kalimantan Timur 2023.”

Sumber: BPS Kaltim

Pembangunan infrastruktur IKN yang dimulai sejak akhir tahun 2022 berupa pembangunan hunian untuk pekerja IKN dan pembangunan rumah dinas di lokasi KIPP IKN menyumbang pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2022 yang tumbuh mencapai 6,47 persen.

Pertumbuhan yang cukup tinggi pada triwulan-triwulan berikutnya juga didukung oleh adanya pembangungan infrastruktur di IKN. Pembangunan IKN beserta seluruh pendukungnya juga mendorong bergeraknya berbagai sektor lainnya, seperti transportasi, hotel, restoran, listrik, serta sektor lainnya.

Menurut Yusniar, sepanjang periode Januari hingga September tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Kaltim tumbuh sangat baik yakni mencapai 6,34 persen dengan lapangan usaha konstruksi yang memberikan andil cukup besar yakni 1,43 persen. Sumbangan sektor ini meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar 0,60 persen dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang mencapai 4,48 persen.

“Secara kumulatif hingga Triwulan III–2023, pertumbuhan PDRB lapangan usaha konstruksi menempati pertumbuhan tertinggi kedua yakni mencapai 18,49 persen, setelah lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang mencapai 18,77 persen,” ungkapnya.

Selain itu, pertumbuhan PDRB tertinggi juga terjadi pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan yang mencapai 12,24 persen. Ketiga lapangan usaha ini sangat berkaitan erat dengan pembangunan IKN yang sedang dikerjakan di wilayah Kaltim.

Sumber: BPS Kaltim

Peningkatan produksi listrik, selain untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, juga diperuntukkan bagi kebutuhan pembangunan konstruksi di IKN. Dalam masa konstruksi tahap pertama, PLN menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di Kawasan pembangunan IKN serta adanya dua gardu induk mobile yang terdapat di sekitar titik nol IKN.

Selain itu, banyaknya kunjungan ke lokasi IKN oleh berbagai komponen masyarakat, baik para pekerja, investor, para wisatawan juga memberikan andil pada tingginya pertumbuhan lapangan usaha transportasi.

Pergerakan penumpang pesawat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan, sebagai bandara terdekat dengan lokasi IKN, tercatat meningkat cukup signifikan. Selain lapangan usaha konstruksi, pembangunan IKN mendorong pertumbuhan berbagai lapangan usaha lainnya, seperti Pengadaan Listrik dan Gas serta Transportasi dan Pergudangan, termasuk juga sektor terkait pariwisata, yakni Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.

Meningkatnya kunjungan ke lokasi IKN juga berdampak pada kebutuhan para pengunjung untuk mendapatkan tempat tinggal sementara.

“Pertumbuhan PDRB lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum terlihat terus meningkat, tercatat pertumbuhan sektor ini sejak dibangun IKN selalu berada di atas 8 persen dan bahkan lebih tinggi dibandingkan pada periode sebelum terjadi pandemi,” pungkas Yusniar.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: