SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap pria terduga terlibat terorisme di Jalan Lambung Mangkurat RT 08, Samarinda, Jumat 1 Desember 2023. Tidak hanya masyarakat, Pemkot Samarinda juga ikut terkejut dengan peristiwa itu.

Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan rencananya membentuk sistem pendataan atau database, khusus bagi penghuni bangsalan dan indekos. Tujuannya, sebagai pencegahan sekaligus antisipasi peristiwa itu terulang lagi di masa mendatang.

“Kita memang harus mengembangkan manajemen tata kelola untuk kos-kosan dan bangsalan. Sebab kita tidak tahu siapa saja yang tinggal di sana,” kata Andi Harun, kemarin.

Andi Harun bilang, rencana sistem database itu akan mengadopsi konsep smart living yang serupa dengan penggunaan di hotel berbintang. Langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi aksi terorisme, sambil terus berupaya memperbaiki manajemen kependudukan.

Baca juga : Cerita Warga Saat Penangkapan Teknisi Ponsel Tersangka Terorisme di Samarinda

“Harus siapkan kartu identitas agar mudah di lacak, kita bisa buka sistemnya. Ini merupakan bagian dari cegah tangkal. Kita akan mengedukasi atau sosialisasi ke tingkat RT dan pemilik usaha kos-kosan serta bangsalan,” ujar Andi Harun.

Masih dijelaskan Andi Harun, sistem database ini tidak hanya bertujuan untuk kepentingan masyarakat umum, melainkan juga penting bagi pemerintahan.

“Bahkan per hari ini pun, kita tidak tahu berapa yang masuk kos atau bangsalan per kawasan. Bahkan, hal ini juga bisa menjadi celah yang memungkinkan Samarinda tersusupi oleh teroris,” demikian Andi Harun.

Penulis : Annisa Dwi Putri | Editor : Saud Rosadi | ADV Diskominfo Samarinda

Tag: Andi HarunDensus 88Pemkot SamarindaPeristiwaTerorisme