SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Triwulan I-2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp208,15 triliun, PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp139,02 triliun.
“Ekonomi Kaltim Triwulan I-2024 terhadap Triwulan I-2023 tumbuh sebesar 7,26 persen (y-on-y),” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC secara daring, Senin (6/5/2024).
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 17,44 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,12 persen.
Ekonomi Provinsi Kaltim Triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,16 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,06 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 4,37 persen.
Menurut Yusniar, pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 secara y-on-y yang positif terjadi di semua provinsi di Pulau Kalimantan. Provinsi Kalimantan Timur menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 48,12 persen.
Kemudian, jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 secara y-on-y, enam belas lapangan usaha memberikan andil positif terhadap pertumbuhan kinerja ekonomi Kaltim.
Tiga lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 4,79 persen; kemudian diikuti oleh Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 1,04 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,39 persen.
“Sementara itu, satu lapangan usaha yang memberikan andil negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim yaitu Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan andil negatif sebesar 0,13 persen,” kata Yusniar.
Berdasarkan PDRB Kalimantan Timur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, struktur perekonomian Kalimantan Timur belum mengalami perubahan yang berarti. Lima lapangan usaha yang mendominasi adalah Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 39,57 persen; lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 18,40 persen; Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 11,46 persen; Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,51 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 6,79 persen.

Selanjutnya, ekonomi Kaltim Triwulan I-2024 dibanding Triwulan IV-2023 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,16 persen. Kondisi tersebut menunjukkan adanya perlambatan kinerja ekonomi dibandingkan dengan Triwulan IV-2023 yang tumbuh sebesar 2,30 persen.
Pada periode ini terdapat sembilan lapangan usaha yang kinerjanya tumbuh positif, namun di sisi lain juga terdapat delapan lapangan usaha lainnya yang mengalami penurunan kinerja ekonomi.

Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan positif tertinggi yaitu Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,06 persen; lalu diikuti Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 2,45 persen; dan Lapangan Usaha Real Estate sebesar 1,68 persen. Selain itu, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian juga mampu tumbuh positif sebesar 0,36 persen.
Sementara itu, lanjut Yusniar, tiga lapangan usaha yang mengalami penurunan kinerja ekonomi terdalam yaitu Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar -2,43 persen; lalu Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar -1,24 persen dan Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar -1,22 persen.
“Jika diamati sumber pertumbuhan secara q-to-q, maka terdapat sembilan lapangan usaha yang memberikan andil positif dan delapan lapangan usaha lainnya memberikan andil negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I-2024,” demikian Yusniar.

Tiga lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur, yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,17 persen; lalu Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,14 persen; dan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,03 persen.
Sementara itu, tiga lapangan usaha yang memberikan andil negatif terdalam terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I-2024 yaitu Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar -0,12 persen; lalu Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar -0,04 persen; dan Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar -0,02 persen.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekonomi Kaltim