Disbun Kaltim Latih Petani Kendalikan Penyakit Busuk Pangkal Batang Sawit

UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) Dinas Perkebunan Kaltim menggelar kegiatan Sosialisasi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Senin (22/10). (Foto Disbun Kaltim/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Mengatasi ancaman penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma boninense) yang menyerang tanaman sawit, Dinas Perkebunan Kalimantan Timur (Kaltim) melalui

UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) menggelar kegiatan Sosialisasi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan di Desa Padang Jaya, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser.

Kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 25 perwakilan dari KUD, Poktan, dan Gapoktan se-Kecamatan Kuaro dilaksanakan 21-22 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengetahuan petani dalam menangani serangan penyakit yang dilaporkan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser.

Demikian disampaikan Kepala UPTD P2TP, Ruspiansyah, mewakili Kepala Dinas Perkebunan Kaltim saat membuka kegiatan sosialisasi.

“Penting pekebun paham bagaimana mengendalikan hama secara berkelanjutan bagi ketahanan perkebunan sawit,” ujar Ruspiansyah.

Dalam sosialisasi ini, peserta dibekali teknik-teknik pengendalian ramah lingkungan berbasis konsep Pengelolaan Hama Terpadu (PHT). Pembekalan ini mengedepankan metode biopori menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) berupa Trichoderma spp. dalam bentuk cair, yang terbukti efektif dalam mengendalikan ganoderma tanpa dampak negatif bagi ekosistem.

“Penggunaan APH ini diharapkan efektif dalam mencegah perkembangan ganoderma tanpa merusak lingkungan, memberi petani pilihan solusi yang berkelanjutan,” ujar Ruspiansyah.

Penerapan teknik biopori ini diharapkan mampu menjaga keberlanjutan produksi sawit sekaligus melestarikan kualitas tanah di area perkebunan.

Peserta juga melakukan praktek langsung di lapangan untuk mempelajari aplikasi metode biopori, memperkuat pemahaman mengenai pengelolaan penyakit yang ramah lingkungan.

Praktek ini meningkatkan antusiasme peserta dalam mengadopsi cara baru pengendalian ganoderma, sebagai solusi alternatif yang lebih aman dan efisien.

Di penghujung acara, peserta menyepakati perlunya pelatihan lanjutan tentang pembuatan bahan pengendali mandiri, serta merancang rencana aksi “Gerakan Pengendalian” yang melibatkan berbagai pihak.

Gerakan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam melawan ganoderma, penyakit yang sangat ditakuti petani sawit, sekaligus memperkuat kolaborasi antarpetani dan instansi terkait.

Sumber: Dinas Perkebunan Kaltim | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: