Diversifikasi Perekonomian Kaltim Bisa dengan Mengembangkan Sektor Non Komiditas

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede (paling kiri) bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, Ketua Perencanaan Investasi Kadin Indonesia, Reza Valdo Maspaitella, dan Muchmmad Iqbal, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Madya Kementerian Investasi/BPKM. (Foto Bank Indonesia Kaltim/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede berpendapat, upaya diversifikasi perekonomian Kaltim, selain dengan meningkatkan investasi, bisa pula melalui pengembangan pengembangan sektor non  komoditas, seperti pariwisata, manufaktur, dan industri kreatif, serta mendorong hilirisasi sektor pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah.

Pendapat itu disampaikan Josua Pardede ketika menjadi narasumber dalam acara Temu Responden Bank Indonesia Provinsi Kaltim Tahun 2024 dengan tema: “Peluang dan Tantangan Investasi di Provinsi Kaltim di Tengah Dinamika Global” yang diselenggarakan hari Kamis, 10 Oktober 2024 di Hotel Mercure Samarinda.

Temu Responden Tahun 2024, menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim,  Budi Widihartanto, diselenggarakan dalam rangka memperkuat sinergi serta kolaborasi antara Bank Indonesia dan responden liaison.

Peserta Temu Responden dihadiri 170 tamu undangan, yang terdiri dari perwakilan instansi vertikal, organisasi pemerintahan daerah (OPD), akademisi, serta seluruh korporasi di wilayah kerja KPw BI Provinsi Kaltim  yang menjadi responden.

Selain itu, lanjut Josua, Pemerintah Provinsi Kaltim mengoptimalkan potensi sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan yang memiliki dampak besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal.  Penguatan infrastruktur dan konektivitas, memperkuat konektivitas wilayah melalui pembangunan infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara untuk meningkatkan aksesibilitas dan distribusi barang.

“Perlu juga mempercepat adopsi teknologi digital, termasuk peningkatan akses internet dan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung ekonomi digital dan inklusi keuangan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM),” sarannya.

Menurut Josua lagi, diversifikasi perekenomian, juga perlu didukung dengan upaya meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja lokal melalui program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri baru.

“Gandeng  institusi pendidikan untuk menciptakan program yang sesuai dengan perkembangan industri di Kaltim,” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: