
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur (Kaltim) hari ini menunggu karya tulis atau Jurnal Karya Budaya dari 15 peserta yang berasal dari Paser, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara (PPU) dan Samarinda.
“Batas akhir peserta mengirimkan karya tulisnya hari ini,” kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Kaltim, Sih Sudiono pada Niaga.Asia, Kamis
Menurut Sih, dari pantauan grup WA karya budaya, Alhamdulillah, peserta sudah siap kirimkan karyanya ke email atau WA narahubung.
Tahapan selanjutnya, setelah karya tulis peserta tentang Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) akan disidangkan. Saat disidangkan dengan menghadirkan narasumber dan moderator dari Disdikbud Kabupaten/Kota peserta.
Dari daftar Jurnal Karya Budaya yang sudah mendapat surat keputusan dari Kadisdikbud Kaltim, semuanya berhubungan dengan 10 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) terutama terkait WBTB.
“Jurnal itu kelak, dikirim ke Kementerian Kebudayaan untuk diusulkan dan ditetapkan sebagai WBTB Indonesia.,” kata Sih.
Adapun 15 jurnal yang akan dinilai, dari Paser yakni ; Mengenal Tari Tradisi Tolang Singkir ditulis Eri Rusnawati; Belogo (Samtiah); Festival Adat Melas Taon (Sunarni Murtisari); Ngunje (Yulianti) dan Nyempungo (Awang Haripin).
Dari Mahakam Ulu: Daak Hudoq, Daak Nenangaan Tipang Tok (Heronimus Riyang), Bakung Teknao Maran (Domikus Irang) dan Pejalung Sapeq (Alexander Loho).
Kemudian dari Paser; Penian, penulisnya Retno Kristianti; Beloak (Paidah Riansyah), Salembo (Dwi Totok Surianto) dan Tari Arang Juwata (Eko Supriadi).
Terajhir dari Samarinda, karyanya dengan judul Amplang dan Ritual Malabuh ditulis Hamdani dan Amparan Tatak Pisang oleh Muhammad Sarip.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Karya Tulis