Intrusi Air Laut Sudah di Anggana, Pelanggan Air Bersih di Samarinda Mesti Waspada

Kapal ponton muatan batu bara melintas di perairan Sungai Mahakam mendekati Jembatan Achmad Amins, 19 Maret 2023. Sungai Mahakam menjadi air baku utama Perumdam Tirta Kencana yang sewaktu-waktu terjadi intrusi air laut di tengah musim kemarau (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Intrusi air laut imbas ketiadaan hujan di musim kemarau sudah sampai di Anggana, Kutai Kartanegara. Pelanggan air bersih Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda terdekat Anggana, diminta waspada dan segera mengantisipasinya dengan menampung air bersih.

Dikutip niaga.asia dari akun media sosial instagram ProkomKukar, dilaporkan pada hari Rabu 2 Agustus 2023, agar pelanggan Perumda Tirta Mahakam Cabang Anggana agar dapat menampung air.

INFO TIRTA MAHAKAM. Diinformasikan kepada pelanggan Perumda Tirta Mahakam Cabang Anggana agar dapat MENAMPUNG AIR dikarenakan, Sehubungan dengan adanya Operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Distribusi bisa diberhentikan secara mendadak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu yang disebabkan INTRUSI AIR LAUT terhadap Air Baku Sungai Mahakam pada Musim Kemarau ini. Khususnya di area sebagai berikut, seluruh wilayah pelayanan Perumda Tirta Mahakam Cabang Anggana. Mohon maaf atas terganggunya pendistribusian air ke pelanggan. Terima kasih,” tulis akun ProkomKukar, dikutip Kamis 3 Agustus 2023.

Wilayah Anggana, Kutai Kartanegara, berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulau Atas, di kelurahan Pulau Atas, kecamatan Sambutan, Samarinda. Intrusi air laut, yang menaikan kadar klorida di Sungai Mahakam bisa berdampak pada operasional IPA di Pulau Atas.

“IPA Pulau Atas masih aman. Tapi ikut waspada,” kata Ali Rachman, Direktur Teknik Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, dikonfirmasi niaga.asia, Kamis 3 Agustus 2023.

Tim teknik Perumdam Tirta Kencana, terus bersiaga memantau kadar klorida imbas intrusi air laut, yang bisa sewaktu-waktu dan mendadak menaikkan kadar klorida, di mana ambang batas kadar klorida 250 parts per million (ppm).

“Kalau lewat ambang batas itu, tentu IPA Pulau Atas setop produksi. Ada backup dari IPA Makroman. Kalau dua-duanya IPA itu klorida melebihi ambang batas, apa boleh buat. Terpaksa ikut setop produksi,” ujar Ali Rachman.

“Waspada. Artinya kalau setop produksi, kira-kira bisa 3 jam, bisa 6 jam. Menyesuaikan dengan monitoring kadar klorida tadi. Ketika di bawah batas 250 ppm, IPA kembali produksi,” ujar Ali Rachman.

IPA Perumdam Tirta Kencana terdekat dengan IPA Pulau Atas adalah IPA Sungai Kapih, dan IPA Palaran.

“Kalau Palaran, misal juga berimbas intrusi air laut, tidak semua pelanggan terimbas ketika setop produksi. Ada backup dari IPA Kalhol. Semua ini akan kami terus pantau untuk kadar klorida,” Ali Rachman menerangkan.

Baca jugaWarga Samarinda Diimbau Tampung Air Bersih Mulai dari Sekarang

Catatan niaga.asia, Kota Samarinda, hujan nyaris tidak turun sama sekali sejak awal Juli 2023 sampai saat ini. Pun demikian kondisi yang sama terjadi di kawasan hulu Mahakam.

“Kita berharap, berdoa, semoga turun hujan di hulu Sungai Mahakam, agar bisa mendorong dan menahan intrusi air laut di ini,” sebut Ali Rachman.

“Kita akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama. Apakah kondisi saat ini tergolong kritis, atau bagaimana? Sekira nanti, kita bersama-sama gelar Salat Istisqa (Salat Minta Hujan),” kata Ali Rachman.

Ali Rachman juga mengingatkan kondisi IPA Gunung Lingai, yang bersumber dari air Bendung Benanga di Lempake, Samarinda Utara.

“Untuk IPA Gunung Lingai juga level waspada untuk bertahan seminggu ke depan, karena level air Benanga semakin surut,” Ali Rachman mengingatkan.

Dalam beberapa kesempatan, warganet tidak jarang berkomentar, krisis air bersih semestinya tidak terjadi di Samarinda mengingat melimpahnya air Sungai Mahakam, sebagai bahan air baku utama.

“Jadi begini. Intrusi air laut di atas 250 ppm itu bisa mengakibatkan karat pipa IPA. Juga kalau tetap produksi, itu membahayakan kesehatan kulit,” Ali Rachman merespons niaga.asia lebih lanjut.

Terkait kondisi kemarau, di mana Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah memperkirakan berlangsung mulai Agustus dan September 2023, Perumdam Tirta Kencana Samarinda kembali mengingatkan agar warga Samarinda segera menampung ketersediaan air bersih.

“Tampung air bersih dari sekarang, dan hemat menggunakan air,” imbuh Ali Rachman.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: