Warga Samarinda Diimbau Tampung Air Bersih Mulai dari Sekarang

Kondisi anak sungai karang mumus di sekitar Perumahan Griya Mukti Sejahtera, Gunung Lingai, kota Samarinda, Selasa 1 Agustus 2023. Surutnya air sungai setelah sekitar satu bulan nyaris tidak turun hujan (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah beberapa kali mengeluarkan prediksi puncak kemarau dimulai Agustus-September 2023, akibat El Nino. Di Samarinda, sejumlah anak sungai semakin surut. Warga diminta waspada dan menampung air bersih mulai dari sekarang.

Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda memiliki 17 instalasi pengolahan air (IPA) dengan angka pelanggan sekitar 167 ribu pelanggan.

Kota Samarinda relatif tidak turun hujan sejak awal Juli 2023. Kondisi air anak sungai karang mumus (SKM) dan sungai lainnya menjadi kian surut.

Sebagai gambaran umum, kondisi itu membuat Perumdam Tirta Kencana Samarinda memberi atensi khusus IPA di antaranya adalah IPA Bendang, IPA Bengkuring dan IPA Gunung Lingai yang bersumber dari Bendung Benanga di Lempake, Samarinda Utara.

Kondisi itu tidak lain disebabkan kondisi level ketersediaan air baku, yang kini terus diamati Perumdam Tirta Kencana. Bahkan beberapa kondisi, intake IPA Bendang sempat berhenti beroperasi menyesuaikan level air baku.

“Terkait ketersediaan air baku, kami turunkan produksi karena sungai-sungai sebagai sumber air baku mulai surut. Bahkan kondisi air bangai pun kami turunkan produksi,” kata Sendya Ibanez, Kasi Hubungan Masyarakat Perumdam Tirta Kencana Samarinda, dikonfirmasi niaga.asia, Selasa 1 Agustus 2023.

Permasalahan lain yang jadi atensi berkaitan potensi intrusi air laut di Sungai Mahakam. Untuk diketahui ambang batas klorida imbas intrusi air laut adalah 250 parts per million (ppm).

Kondisi surut anak sungai di sekitar Perumahan Griya Mukti Sejahtera, Gunung Lingai, Samarinda, Selasa 1 Agustus 2023. Kondisi serupa juga terjadi di Bendung Benanga sebagai air baku IPA Gunung Lingai (niaga.asia/Saud Rosadi)

Dari catatan niaga.asia, menilik kemarau 2015 dan 2019, IPA Perumdam Tirta Kencana setop beroperasi apabila kadar klorida melebihi ambang batas itu, dikarenakan kadar klorida tinggi berisiko mengakibatkan karat pada instalasi pipa.

Berdekatan dengan muara laut, Perumdam Tirta Kencana mengoperasikan tiga IPA. Masing-masing IPA Pulau Atas, IPA Palaran dan IPA Sungai Kapih.

“Kondisi ketiga IPA ini masih aman dari intrusi air laut,” Sendya Ibanez menegaskan.

Untuk itu, Perumdam Tirta Kencana mengimbau warga Samarinda untuk waspada dan bersiap menghadapi kemarau saat ini mulai dari sekarang.

“Kami imbau, masyarakat bisa menampung air bersih mulai dari sekarang,” jelas Sendya Ibanez.

Sendya Ibanez juga memastikan tim Perumdam Tirta Kencana terus melakukan monitoring kondisi air baku di semua IPA di tengah kemarau saat ini, untuk disampaikan ke masyarakat di setiap kesempatan.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: