
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) periode April-Juni 2024 terbesar di Kota Balikpapan, sedangkan investasi PMA (Penanaman Modal Asing) di periode yang sama terbesar di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Demikian rilis Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur, Fahmi Prima Laksana terkait realisasi inevstasi di Kaltim 2024.
Menurut Fahmi, target realisasi investasi tahun 2024 ditetapkan pencapaiannya sebesar Rp76,02 triliun. Pada Triwulan II (April-Juni) tahun 2024 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp 16,50 Triliun, dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp 12,47 Triliun (6.577 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$ 268,46 Juta atau sebesar Rp 4,02 Triliun (750 proyek).
“Capaian realisasi investasi pada Triwulan II tahun 2024 sebesar Rp 16,50 Triliun dibandingkan Triwulan II tahun 2023 sebesar Rp 15,54 Triliun mengalami peningkatan 6,75%. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp76,02 Triliun maka baru mencapai 21,71%,” katanya.
Realisasi PMDN Triwulan II tahun 2024 mencapai Rp12,47 Triliun, dengan jumlah proyek sebanyak 6.577, berdasarkan sebaran lokasinya seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur
mendapatkan tambahan realisasi investasi, tapi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp 4,53 Triliun atau 36,33% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN.
Investasi terbesar kedua sebesar Rp 2,59 triliun atau 20,84% berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten Kutai Barat menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 1,35 Triliun atau 10,89%.
Terkait penyerapan tenaga kerja Indonesia, Kota Balikpapan paling banyak penyerapannya yaitu sebanyak 2.220 orang, kemudian disusul Kota Samarinda sebanyak 1.633 orang, Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 908 orang. Total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 4 orang.
“Total penyerapan tenaga kerja Indonesia dan Asing selama periode Triwulan II ini sebanyak 8.823 orang,” ungkap mantan kepala BPKAD Kaltim ini.
Sementara realisasi PMA pada Triwulan II tahun 2024, menurut Fahmi, mencapai US$ 268,46 Juta atau sebesar Rp 4,02 Triliun, dengan sebaran yang berada di 10 kabupaten/kota. Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$ 85,91 Juta atau sebesar Rp 1,28 Triliun (32,00% dari total realisasi PMA), terdiri atas 87 proyek PMA.
Kemudian, Kabupaten Kutai Timur menjadi kontributor kedua yaitu mencapai US$ 58,91 Juta atau sebesar Rp 883,74 Miliar (21,95%), terdiri dari 68 Proyek PMA. Sedangkan Kota Balikpapan merupakan kontributor ketiga yaitu sebesar US$ 45,49 Juta atau sebesar Rp. 682,39 Miliar (16,95%).
“Dari sisi penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 1.593 orang, disusul Kabupaten Kutai Timur sebanyak 412 orang. Dan Kabupaten Berau sebanyak 333 orang.
“Total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 47 orang. Total penyerapan tenaga kerja Indonesia dan Asing selama peride Triwulan II ini sebanyak 3.299 orang,” kata Fahmi.
Disebutkan, total investasi PMDN dan PMA sejak Januari-Juni atau Triwulan I-II di Kaltim sudah Rp 33,13 Triliun dari target Rp76,02 Triliun di tahun 2024. Pada Triwulan I (Januari-Maret) tahun 2024 ini tercatat realisasi investasi mencapai angka Rp 16,73 Triliun, dengan rincian realisasi PMDN sebesar Rp 11,92 Triliun (5.006 proyek) dan realisasi PMA sebesar US$ 320,51 Juta atau sebesar Rp 4,80 Triliun (683 proyek).
Capaian realisasi investasi pada Triwulan I 2024 Rp. 16,73 Triliun mengalami peningkatan sebesar 7,84 persen dibandingkan Triwulan I 2023 : Rp 15,42 Triliun. Sedangkan jika dibandingkan dengan target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 76,02 Triliun maka baru mencapai 22,01 persen.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim