
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim berencana menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi terkemuka baik nasional maupun internasional, untuk menyediakan tenaga pengajar terbaik, dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia berkualitas di masa mendatang.
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menjelaskan, merealisasikan itu, Pemprov Kaltim telah menyediakan pendidikan gratis untuk masyarakat Kaltim jenjang S1-S3 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di daerah.
“Ini bukti dan komitmen Pemprov Kaltim bukan hanya sekedar wacana kerja sama, namun wujud kesungguhan kita membentuk SDM berkualitas 5-10 tahun ke depan,” kata Rudy, di Gedung Olah Bebaya Provinsi Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Senin 7 Juli 2025.
Program pendidikan Gratispol ini tidak hanya menyasar pendidikan di dalam daerah, tetapi juga menjangkau luar daerah, bagi masyarakat Kaltim yang ingin kuliah di luar Kaltim.
Adapun program pendidikan Gratispol ini juga diberikan kepasa mahasiswa Kaltim yang menempuh pendidikan di 10 perguruan tinggi terbaik Indonesia yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, serta Universitas Hasanuddin.
“Program Gratispol ini bagian kebijakan besar kami dalam membangun SDM unggul, dan kolaborasi strategis antara Pemprov dan Perguruan Tinggi, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional,” jelas Rudy.
Selain Perguruan Tinggi di Indonesia, ke depannya Pemprov Kaltim juga akan menjalin sinergi kerja sama dengan Perguruan Tinggi terbaik di dunia.
“Tahap awal kita akan berkonsultasi dengan beberapa universitas top (terbaik) di Indonesia. Tahap berikutnya kita akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi Internasional,” sebut Rudy.
Kerja sama pendidikan ini tidak hanya memberikan bantuan pendidikan berupa uang kuliah tunggal (UKT) kepada mahasiswa, namun Pemprov Kaltim juga melakukan upaya kerja sama dalam menyediakan tenaga pengajar atau dosen terbaik, untuk mengajar di berbagai kampus yang ada di Kaltim.
“Kita akan ubah sistemnya. Biasa kita kirim anak kita belajar keluar daerah atau negara. Tapi ke depannya kita berupaya bagaimana tenaga pengajar dari universitas unggulan nasional dan Internasional, melakukan proses belajar mengajarnya di tempat kita (kampus di Kaltim). Jadi jangan anak kita ke sana, tapi tenaga pengajar yang di sana (di luar Kaltim), ke tempat kita,” jelasnya lagi.
Meskipun ingin menyediakan tenaga pengajar dari luar daerah, bukan berarti tenaga pengajar di Kaltim tidak berkualitas. Rudy bilang dia menginginkan SDM Kaltim bisa setara dengan provinsi-provinsi maju di Indonesia lainnya.
“Membangun sumber daya manusia ini investasi terbesar sebuah daerah dalam mutu pendidikan. Dengan Program Gratispol kita sedang menanamkan investasi pendidikan untuk masa akan datang, 100 hingga 1.000 tahun ke depan,” demikian Rudy Mas’ud.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: GratisPolKaltimPemprov KaltimPendidikanRudy Mas'ud