
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Sasaran keempat, kelima dan keenam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) 2024-2026 adalah meningkatkan daya saing gender, diversifikasi ekonomi, dan meningkatkan keberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
Menurut Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim, Wahyu Gatut Purboyo, meningkatkan daya saing perempuan dengan menerapkan strategi penerapan kesetaraan gender dalam pembangunan. Kemudian mewujudkan diversifikasi ekonomi dengan menerapkan strategi pembangunan ekonomi inklusif.
“Strategi peningkatan kemandirian sosial ekonomi penduduk miskin dan rentan miskin dimaksudkan untuk mencapai meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat miskin,” ujarnya.
Wahyu menerangkan, kebijakan Pemprov Kaltim untuk mningkatkan daya saing perempuan, diarahkan dalam bentuk lima hal, yakni peningkatan pemahaman dan komitmen para pengambil keputusan mengenai kesetaraan gender dan peran perempuan dalam pembangunan.
Kemudian, kebiajakan diarahkan untuk penguatan dan pengembangan kelompok masyarakat secara lembaga pemberdayaan perempuan bidang ekonomi dan politik. Peningkatan profesionalisme perempuan.
“Terakhir, arah kebijakan untuk perempuan adalah pemberdayaan grnder antarwilayah dan peningkatan perlindungan perempuan serta perlindungan dan pemenuhan hak anak,” papar Wahyu.
Pada bagian lain Wahyu menerangkan, strategi Pemprov Kaltim mewujudkan diversifikasi ekonomi dengan melakukan pembangunan ekonomi inklusif. Untuk mencapai sasaran tersebut ada 19 arah kebijakan didesain dan diterapkan pada tahun 2024 sampai dengan 2026.
Arah kebijakan itu meliputi peningkatan industrialisasi berbasis pengilahan komoditas pertanian, kehutanan, perikanan, dan nonagro yang terintegrasi hulu-hilir. Peningkatan srategi promosi dan kegiatan promosi di kawasan industri, dan penyediaan fasilitas/insentif daerah pada investor di kawasan industri.
Tingkat kemiskinan Kaltim dan Kabupaten/kota di kaltim pada akhir tahun 2023, menurut Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim, Wahyu Gatut Purboyo adalah 6,11% atau lebih rendah dibanding angka kemiskinan nasional 9,36%
Kabupaten/Kota di Kaltim yang angka kemiskinan masih lebih tinggi dari rata-rata angka kemiskinan provinsi adalah Paser 9,11%, Kutai Barat 9,72%, Kutai Timur 9,06%, Mahakam Ulu 11,38%, dan Kutai Kartanegara 7,61.
“Sedangkan kabupaten/kota yang angka kemiskinannya di bawah rata-rata angka kemiskinan provinsi adalah Berau 5,54%, Balikpapan 2,31%, Samarinda 4,81%, dan Bontang 4,11%,” ungkap Wahyu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Timur 2022 yang dipublikasikan dan sudah dapat diakses publik sejak Maret 2023, melaporkan, hingga tahun 2022, pembangunan manusia yang dicapai oleh laki-laki masih lebih tinggi dibanding perempuan.
“Hal ini tercermin pada angka IPG Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2022 yang baru mencapai 86,61. Artinya, capaian pembangunan manusia laki-laki masih relatif lebih tinggi dibanding perempuan,” kata Kepala BPS Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC.
Tercatat bahwa IPM laki-laki mencapai 82,22 sementara IPM perempuan hanya sebesar 71,21. Secara konseptual, capaian ini merefleksikan masih besarnya disparitas gender di Kalimantan Timur. Disparitas gender ini bahkan terjadi di semua kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Gender