Korban TPPO Anak Putus SMP di Samarinda Layani 6 Pria dalam Empat Hari

Tersangka berinisial MM jadi tahanan Polsek Samarinda Kota. Dia menjual teman wanitanya anak bawah umur dengan tarif Rp 500 ribu sekali kencan (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — MM, pemuda 20 tahun asal Anggana, Kutai Kartanegara, jadi salah satu dari 7 tersangka kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Korbannya anak usia 16 tahun. Di mana dalam 4 hari, korban melayani 6 pria di kamar salah satu hotel di Samarinda.

MM adalah seorang pekerja kapal, dan mengenal korban warga Samarinda, juga dari temannya. Bisnis prostitusi dia jalani berawal dari iseng.

“Saya jadi muncikari. Awalnya habis gajian, saya cari hiburan, lalu kenal dengan korban. Pertama kali (menjual korban), nggak tahu lama-lama keterusan,” kata tersangka MM, ditanya niaga.asia, Selasa 27 Juni 2023.

MM berperan mencarikan korban pelanggan. Memudahkan bisnis berjalan, korban diinapkan di salah satu kamat hotel di kawasan Jalan KH Agus Salim, selama empat malam.

Baca jugaTujuh Orang Tersangka TPPO di Samarinda, Dua di Antaranya Anak Bawah Umur

“Dia (korban) anak SMP, putus sekolah. Kalau ada pelanggan yang cari, saya tawarkan dia,” ujar MM.

Tarif sekali kencan dengan pria hidung belang adalah Rp 500 ribu, sudah termasuk harga sewa kamar. Dari tarif itu, MM mendapatkan bayaran Rp 100 ribu setiap kali korban selesai melayani pelanggan.

“Sudah 6 kali (melayani pelanggan) dalam 4 hari,” sebut MM.

Bisnis MM terendus polisi dari Polsek Samarinda Kota, dan menangkap MM saat mengantar seorang pelanggan ke kamar hotel itu.

Baca jugaKata Kunci Bisnis Prostitusi di Samarinda, Mulai ‘TO’ Hingga ‘Joki’

“Saya ditangkap hari Sabtu malam Minggu. Waktu itu lagi antar tamu,” kata tersangka MM.

Tersangka lainnya, LA, 23 tahun, menjadikan indekos di kawasan kecamatan Sambutan sebagai tempat untuk kencan. Meski demikian, dia mengaku belum sempat menikmati uang dari bisnis prostitusi itu, dan keburu ditangkap polisi pada Kamis 15 Juni 2023 lalu.

“Saya penjaga kos. Kalau ada yang cari (pria mencari teman tidur) saya tawarkan teman (wanita) saya karena saya kenal muncikarinya. Belum, saya belum sempat menjual,” kata LA.

“Kamar kos disewa Rp 100 ribu per hari buat nginap. Saya belum sempat jual. Memang, yang mau saya jual itu anak bawah umur. Tapi kalau di kos yang saya jaga, yang nginap buat tempat begitu ada,” kata LA.

Penulis: Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: