
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kabupaten Kutai Timur membawa kisah inspiratif lewat ragam produk yang ditampilkan Tim Penggerak PKK dalam Festival UMKM Tahun 2025, salah satu rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK.
Kabupaten yang dipimpin oleh Ardiansyah Sulaiman ini menunjukkan bagaimana UMKM lokal bisa tumbuh dari akar rumput, mengolah berbagai limbah menjadi karya bernilai tinggi, yang kemudian menjelma menjadi penggerak ekonomi rumah tangga.
Ketua TP PKK Kutai Timur Ny. Siti Robiah Ardiansyah, menyebutkan bahwa produk-produk yang dibawa ke Samarinda adalah hasil nyata dari pembinaan berkelanjutan terhadap pelaku UMKM yang tersebar di desa-desa dan kampung.
“Kutai Timur menampilkan beragam produk UMKM dari makanan hingga kerajinan tangan. Banyak di antaranya hasil daur ulang, seperti tas dari limbah kain dan kaos. Ada juga kombinasi dengan kulit kayu, yang semuanya mengandung kearifan lokal,” ujarnya pada Senin (7/7) di Halaman Convention Hall Komplek Gelora Kadrie Oening Samarinda.

Produk daur ulang turut menjadi daya tarik tersendiri di stand Kabupaten Kutai Timur. Di tangan para pelaku UMKM kreatif, bahan-bahan sisa seperti kain perca, limbah kaos, hingga serpihan kulit kayu disulap menjadi tas dan aksesoris yang modis dan bernilai jual.
“Ini bukan hanya kerajinan, tapi bentuk cinta kita terhadap lingkungan dan seni. Mereka mengubah limbah jadi ladang rezeki,” kata Siti Robiah bangga.
Tak hanya kerajinan tangan, stand Kutai Timur juga menyajikan beragam produk kuliner yang menggoda lidah. Salah satunya, ada amplang batubara, camilan khas berbentuk kerupuk namun berwarna hitam karena menggunakan tinta cumi.
“Ada juga gula aren dari aren genjah Kandolo, yang menjadi ciri khas Kutai Timur. Produk lainnya seperti keripik pisang, kopi aren Pasak Bumi, hingga olahan ilat sapi dalam bentuk camilan kecil, semuanya hasil dari rumah tangga yang dibina,” jelasnya.
Keberhasilan ini bukan datang secara tiba-tiba. Namun ada peran besar seluruh anggota TP PKK Kutai Timur melalui program UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) yang konsisten mendampingi para pelaku UMKM mulai dari pelatihan, produksi, hingga pemasaran.
“Pembinaan ini terus kami lakukan bersama koperasi. PKK tidak hanya memberi arahan tapi ikut mendorong inovasi. Kami ingin produk UMKM Kutai Timur punya daya saing,” harapnya.
Partisipasi Kutai Timur dalam ajang sebesar Festival UMKM HKG PKK ke-53 ini bukan hanya untuk eksistensi. Ia menyebut target utama Kutai Timur dalam festival ini adalah membuka pasar baru bagi produk lokal agar bisa dikenal lebih luas, bahkan hingga ke pasar nasional.
“Produk kami harus dikenal di luar Kutai Timur. Ini salah satu bentuk promosi langsung yang bisa membuka peluang kerja sama antarwilayah,” tegasnya.
Bukti bahwa UMKM di Kabupaten Kutai Timur punya daya saing yang tinggi ditunjukkan saat mereka menggelar Gebyar UMKM baru-baru ini. Hanya dalam lima hari, kegiatan tersebut berhasil mencatatkan omzet Rp1,7 miliar, menjadi bukti bahwa UMKM merupakan salah satu aktor dalam menggerakkan ekonomi berbasis masyarakat.
Kisah UMKM di Kabupaten Kutai Timur adalah contoh bahwa pembangunan ekonomi tidak melulu soal industri besar. Dari tangan-tangan terampil di desa dan kampung, produk-produk berkualitas mampu bersaing secara sehat dan berkontribusi nyata bagi perekonomian daerah.
“Selama ada niat, kreativitas, dan dukungan, UMKM akan terus hidup dan menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Itulah yang terus kami dorong di Kutai Timur,” pungkasnya.
Dengan semangat pemberdayaan, inovasi tanpa batas, dan sentuhan lokal yang kuat, Kabupaten Kutai Timur membuktikan bahwa pelaku UMKM bisa jadi agen perubahan, dari kampung untuk negeri.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: PKK Kaltim