Otorita IKN Minta Kaltim Siapkan SDM Sesuai Kebutuhan Industri

Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nusanthyasto. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah pusat melalui Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bimo Adi Nusanthyasto menegaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) akan menjadi bagian penting dari rencana transformasi ekonomi nasional dalam periode 2025–2029.

Penegasan itu disampaikan oleh Bimo dalam paparan resmi yang berkaitan dengan arah pembangunan Kalimantan ke depan di Forum Musrenbang RPJMD Kaltim 2025–2029 pada Senin (5/5) di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, Samarinda.

“Pada tahun 2045 di kawasan IKN total peluang kerja ada 1.070.000 orang,” imbuhnya.

Dalam paparannya, Bimo menyebut bahwa ada tiga kawasan utama yang akan menjadi fokus pengembangan di Kaltim, antara lain:

Pertama; kawasan pariwisata dan konservasi Derawan di Kabupaten Berau, rencananya akan diposisikan sebagai destinasi unggulan ekowisata dan wisata petualangan, sejalan dengan arah pengembangan klaster ekowisata yang inklusif.

Kedua; kawasan sentra perikanan Kaltim. Nantinya, wilayah ini diproyeksikan sebagai penopang utama industri berbasis pertanian berkelanjutan, khususnya subsektor perikanan tangkap dan budidaya.

“Potensinya besar untuk masuk dalam klaster pangan nabati, herbal, nutrisi, dan produk ekstrak tumbuhan,” ujarnya.

Ketiga; kawasan perkotaan besar Samarinda dan Balikpapan. Kata dia, dua kota utama di Kaltim ini akan menjadi simpul penting dalam mendukung strategi kerja sama tiga kota, diantaranya Samarinda, Balikpapan, dan Ibu Kota Nusantara.

“Fokusnya itu kepada penyediaan layanan, logistik, dan konektivitas antarwilayah penyangga IKN,” jelasnya.

Bimo juga menekankan bahwa pembangunan klaster-klaster ekonomi di Kaltim tidak bisa dilepaskan dari agenda besar transformasi ekonomi daerah. Setidaknya, ada empat pilar utama dalam transformasi tersebut.

“Diversifikasi ekonomi ke sektor pertanian dalam arti luas, diversifikasi ke sektor industri pengolahan, pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Terakhir, pengelolaan lahan eks tambang sebagai bagian dari rehabilitasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” paparnya.

Selain itu lanjut dia, dalam lima tahun ke depan, pembangunan Ibu Kota Nusantara akan difokuskan pada dua prioritas utama, yakni; pertama, pembangunan kawasan dan pemindahan pusat pemerintahan ke IKN sebagai ibukota politik negara.

Kemudian yang kedua, pengembangan sosial dan ekonomi melalui pembangunan superhub ekonomi serta pengelolaan lingkungan hidup. “Ini fokus kita lima tahun ke depan,” tegasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: