
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pembangunan unit sekolah baru baik itu, SMA/SMK/SLB oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perlu ditopang dengan hibah inisiatif berupa tanah dari Pemerintah Kabupaten dan Kota ke Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Kita tidak kesulitan anggaran untuk membangun unit sekolah baru di kabupaten/kota di Kaltim, tapi kesulitan mendapatkan tanah yang lokasinya ideal untuk sekolah baik di kota maupun di kabupaten. Untuk mengatasi itu, Pemprov Kaltim mengharapkan ada hibah tanah untuk dibangunkan sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Muhammad Kurniawan pada Niaga.Asia, Sabtu (25/3/2023).
Menurut Kurniawan, tahun 2023 ini Pemprov Kaltim bisa membangun dua unit sekolah baru di Kabupaten Kutai Kartanegara, tepat di Kota Bangun dan di Grogot dari Pemerintah Kabupaten Paser, karena ada hibah tanah dari Pemkab Paser dan Kukar ke Pemprov.
“Sedangkan SMKN 7 Balikpapan yang rencananya kita lanjutkan pembangunan RKB baru, juga menunggu hibah tanah dari Pemkot Balikpapan,” ungkapnya.
Ditambahkan pula, kesulitan mendapatkan tanah untuk membangun unit sekolah sudah sagat terasakan sekarang ini, terutama di perkotaan. RKB terkadang juga sulit dibangun di sekolah yang sudah eksisting, karena tanahnya sudah terpakai. Pilihannya membangun sekolah bertingkat.
“Hal yang hampir sama juga mulai terasa di kabupaten, sehingga untuk meningkatkan daya tampung SMK/SMA/SLB perlu partisipasi Pemerintah Kabupaten/Kota, berupa berinisiatif menghibahkan tanah untuk sekolah yang minta dibangunkan ke pemprov,” ujarnya.
Kurniawan yang mantan auditor ini juga menjelaskan, sekarang ini sudah dilarang atau tidak boleh lagi, program pembangunan unit sekolah baru atau menambah RB terpisah dari rencana penyedian tenaga pendidik dan mebeler, dan lain sebagainya faslitas sekolah.
“Semuanya harus dibuat dalam satu paket program, bangunan sekolah selesai, guru tersedia, dan mebeler tersedia,” tegasnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Pendidikan