Harcungcung, Sosok Dibalik Terkenalnya Baju Pengantin Suku Tidung  

Penata Rias Harcungcung mengenalkan pakaian pengantin suku tidung, mulai dari lomba tingkat kabupaten hingga tingkat nasional. (foto Istimewa/Niaga Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Baju pengantin suku tidung Sina Beranti dan Anta Kusuma di dalam mata uang khusus pecahan 75 ribu rupiah memperingati HUT Ke-95 Republik Indonesia, mulai dikenal luas setelah  memenangkan lomba apresiasi GTK PAUD dan Dikmas tingkat Kabupaten Nunukan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdidikbud) Nunukan tahun 2018.

Berawal dari  lomba tersebut, pakaian pengantin suku tidung mulai banyak dikenal masyarakat hingga kembali memenangkan lomba di tingkat Provinsi Kalimantan Utara, hingga ke tingkat nasional. Prestasi ini tidak terlepas peran seorang perias pengantin asal Sebatik bernama Harcungcung.

Harcungcung sendiri adalah mantan guru honorer Sekolah Dasar di Kecamatan Sebatik yang mengembangkan profesinya dibidang tata rias pengantin dan menjabat sebagai Ketua DPD Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kaltara sejak tahun 2019.

“HARPI adalah organisasi yang diakui pemerintah untuk mempatenkan baju pengantin tradisioanl Indonesia,” kata Harcungcung,” Rabu (19/08).

Paska memenangkan lomba tata rias pengantin tingkat kabupaten dan provinsi, Harcungcung pada tahun 2018 kembali ditunjuk mewakili Kaltara mengikuti lomba ditingkat nasional yang digelar di Kalimantan Barat dan di ikuti 34 provinsi se-Indonesia.

Tangan dingin dan presentasi Harcungcung dalam mengenalkan pakaian pengantin tidung  mendapat apresiasi panitia dan penguji lomba, bahkan seluruh penata perias di Indonesia sangat mengagumi pakaian pengantin asal Kaltara yang memiliki kemiripan dengan pakaian Tianghoa/China.

“Saya promosikan busana tidung dan presentasikan alis bertandung untuk riasan pengantin wanita suku tidung Kaltara,” ujarnya.

Menteri Keuangan,  Sri Mulyani dan suami mengenakan pakaian pengantin  suku tidung dengan corak lain yang dimuat dalam buku Ragam Budaya Pengantin Indonesia. (foto Istimewa/Niaga Asia)

Menurut Harcungcung, pakaian pengantin suku tidung menasional setelah ikut dalam lomba tingkat nasional, bahkan Ibu Harun selaku ketua DPP HARPI  memintanya membawakan pakaian pengantin suku tidung  tidung ke Jakarta.

Kemenangan di tingkat nasional ternyata membawa anugerah besar, hal itu dibuktikan dengan masuknya pakaian tidung dalam sisi pemotretan (foto) pakaian adat tradisonal di Indonesia. Dari kemenangan inipula, kata Harcungcung mendapat fasilitas dari pemerintah belajar  di Korea.

“Sekitar bulan Mei tahun 2019, saya dihubungi panitia pembuatan buku berjudul Ragam Budaya Pengantin Indonesia yang dipelopori Ibu Tri Suswati istri Kapolri Tito Karnavian,” katanya.

Tanpa disadari Harcungcung, pakaian pengantin adat tidung ternyata dipakai untu sesi foto Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati bersama suami untuk  buku Ragam Budaya Pengantin Indonesia dijadikan cinderamata pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74.

Dari buku Ragam Budaya Pengantin Indonesia itulah, pakaian adat pengantin tidung mulai dikenal secara nasional karena pernah memenangkan kejuaran dan sempat digunakan seorang menteri kabinet Indonesia.

“Jadi pakaian pengantin adat tidung dikenal bukan tanpa proses, saya sosialisasikan dari tingkat kabupaten sampai nasional hingga digunakan sesi potret seorang menteri negara,” bebernya.

Pakaian pengantin adat tidung Sina Beranti dan Anta Kusuma dipatenkan tahun 2008 saat wilayah Kaltara masih dalam administrasi pemerintah Kalimantan Timur, pakaian sakral ini lebih banyak terdapat di kota Tarakan.(002)

Tag: