Rendah, Literasi Keuangan di Kaltim Baru 57,14 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur Budi Widihartanto (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tingkat literasi keuangan masyarakat Kaltim sejauh ini baru mencapai angka 57,14 persen. Melihat rendahnya persentase itu, Bank Indonesia (BI) menggandeng perguruan tinggi untuk mengasah pemahaman keuangan generasi muda Kaltim.

Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami, hingga menerapkan pengetahuan finansial atau keuangan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur Budi Widihartanto menjelaskan, dalam mendorong tranformasi digital di Kaltim, diperlukan kolaborasi lintas sektor. Mulai dari akademisi, mahasiswa, perbankan dan lainnya.

“Dengan kolaborasi bersama ini dapat menjawab tantangan literasi keuangan di Kaltim,” kata Budi, di acara Infinity Goes To Campus in Conjunction With Kaltim Digifest 2025, di Kantor Perwakilan BI Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Sabtu 30 Agustus 2025.

Budi menerangkan, berdasarkan Survei Nasional Inklusi dan Literasi Keuangan (SNILK) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi keuangan masyarakat Kaltim sendiri sudah tinggi, yakni mencapai 93,20 persen.

Namun untuk literasi keuangan masih tertinggal berada di angka 57,14 persen, sedangkan secara nasional sendiri tingkat literasi keuangan Indonesia menunjukkan angka 66,46 persen.

Seminar keuangan di Kantor Perwakilan BI Kaltim, Sabtu 30 Agustus 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Artinya masih ada gap (kesenjangan) lebih dari 35 persen (antara tingkat literasi keuangan dan inklusif keuangan masyarakat Kaltim), yang harus kita mitigasi dan kita kuatkan sehingga gap-nya semakin mengecil,” jelas Budi.

Jika dibiarkan, rendahnya literasi keuangan ini dapat berisiko menimbulkan kerugian terhadap pemahaman masyarakat dalam mengelola keuangan di masa mendatang. Karena itu, generasi muda dinilai berperan penting sebagai agen perubahan.

“Mahasiswa yang muda-muda dan canggih-canggih ini, mudah-mudahan bisa menurunkan pengetahuan kepada keluarga dan lingkungannya,” harap Budi.

Melalui Digitalisasi Festival (Digifest) 2025, BI berupaya menumbuhkan minat mahasiswa agar dapat mengakselerasi dan mengadopsi teknologi baru di bidang jasa keuangan serta perbankan.

Dengan begitu, tidak hanya meningkatkan literasi keuangan generasi muda, tetapi juga memperkuat ekosistem digital di Kaltim secara keseluruhan.

“Dari total penduduk Kaltim (sekitar 4 juta jiwa), generasi muda mencakup 26 persen atau sekitar 1,1 juta jiwa,” demikian Budi Widihartanto.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: