Resmikan Sekolah Terpadu, Menteri Abdul Mu’ti Puji Geliat Pendidikan di Samarinda

Mendikdasmen Abdul Mu’ti didampingi Wali Kota Andi Harun saat meresmikan Sekolah Terpadu di Samarinda, Selasa (30/9). (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meresmikan Sekolah Terpadu Samarinda, Selasa 30 September 2025.

Sekolah yang berlokasi di Loa Bakung, Sungai Kunjang itu menjadi pionir dengan menggabungkan tiga jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dalam satu kawasan.

Abdul Mu’ti mengapresiasi kepada Pemerintah Kota Samarinda yang telah menghadirkan  Sekolah Terpadu terintegrasi itu.

“Kurikulumnya menggunakan kurikulum  standar Internasional. Ini menunjukkan kesiapan sekolah untuk siap menghadapi perkembangan global,” kata Mu’ti.

Adapun jumlah siswa di Sekolah Terpadu Samarinda ini terdiri dari 225 siswa terdiri atas SD sebanyak 75 siswa, SMP sebanyak 75 siswa, dan SMA juga sebanyak 75 siswa.

Sedangkan nama tiga sekolah di satu Kawasan Sekolah Terpadu, masing-masing adalah SDN 028, SMPN 16, dan SMA Prestasi.

Selain meresmikan sekolah terpadu Samarinda, kunjungan Menteri Abdul Mu’ti ke Samarinda ini juga melihat keberhasilan pembelajaran dengan metode pembelajaran mendalam ke siswa yang diterapkan di sekolah itu.

“Saya telah melihat proses belajar mengajarnya. Mereka menerapkan pembelajaran mendalam atau deep learning,” ujar Mu’ti.

Metode penbelajaran mendalam itu merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan pendidikan di Indonesia.

Untuk mendukung proses belajar mengajar, Sekolah Terpadu Samarinda menggunakan panel datar interaktif layar sentuh yang berfungsi sebagai papan tulis digital, media presentasi, dan pusat pembelajaran interaktif.

“Satu sekolah minimal 1 Interactive Flat Panel (IFP) ini diperlukan untuk meningkatkan  pembelajaran di semua jenjang pendidikan,” terang Mu’ti.

Terakhir, Mu’ti mengapresiasi geliat pendidikan di Samarinda apalagi dengan keberadaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda yang berasrama, kemudian ditambah lagi sekolah terpadu non asrama dengan mengedepankan implementasi kelas dwibahasa, dengan kombinasi Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Cambridge yaitu kurikulum berstandar internasional.

“Tujuannya memberikan layanan pendidikan terbaik dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia,” sebut Mu’ti.

Latar Belakang Sekolah Terpadu

Sementara Wali Kota Samarinda Andi Harun menerangkan, pembangunan sekolah terpadu ini lahir dari pengalaman kota menghadapi banjir yang melanda salah satu sekolah.

Hal itu menjadi titik balik bagi Pemkot untuk menghadirkan sekolah berkualitas, bukan sekadar menambah jumlah sekolah.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia. Dari situlah kita memulai, walau dengan keterbatasan fiskal, untuk membangun sekolah berkualitas yang bisa menjadi prasasti peradaban masa depan Samarinda,” jelas Andi.

Sekolah Terpadu Samarinda dibangun di atas lahan 1,8 hektare. Selain itu, Pemkot Samarinda telah menyiapkan lahan bersih dan siap bangun di semua kecamatan untuk mendukung program nasional pembangunan sekolah unggulan non asrama.

“Kalau sekolah rakyat biasanya berasrama. Di Samarinda kita bangun sekolah rakyat non asrama yang kualitasnya global. Kami siap menjadi yang pertama mendukung program nasional ini,” demikian Andi Harun.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: