
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim menunjukan komitmen penuh untuk menyukseskan target pemerintah pusat membangun 200 sekolah rakyat di Indonesia hingga 2026. Di Kaltim, baru kota Samarinda yang dipastikan siap membangun sekolah rakyat tahun ini.
Sembari menunggu gedung sekolah rakyat permanen di kota Samarinda rampung, Kementerian Sosial (Kemensos) telah meminta Pemprov Kaltim mempersiapkan sekolah rintisan di Samarinda.
Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan bahwa sudah ada tiga lokasi di kota Samarinda yang dijadikan sebagai sekolah rintisan sekolah rakyat tahun 2025 ini yakni Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim Jalan Cipto Mangun Kusumo, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda Jalan Untung Suropati, dan SMAN 16 Samarinda Jalan Perjuangan.
“BPMP kita siapkan 4 kelas terdiri 2 kelas jenjang SMP dan 2 kelas jenjang SMA. BPVP kita siapkan 4 kelas terdiri 2 kelas SD, 1 kelas SMP dan 1 kelas SMA. Kemudian, SMAN 16 yakni 3 kelas terdiri 2 SD dan 1 SMA. Setiap kelas diisi 25 orang,” kata Andi, di kantornya Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Jumat 4 Juli 2025.
Andi menjelaskan sekolah rintisan sekolah rakyat ini sifatnya sementara dan hanya digunakan sebagai tempat pembelajaran selama satu tahun.
“Rintisan ini hanya mengejar target pemerintah dalam pelaksanaan program sekolah rakyat berjalan tahun ini, sambil pembangunan gedung permanen sekolah rakyat dikerjakan,” ujar Andi.
“Kalau gedung permanen sekolah rakyat di Samarinda selesai, bisa menampung 1.000 siswa,” tambah dia.
Pembangunan gedung sekolah rakyat tahun ini di kota Samarinda ini telah ditetapkan berlokasi di sekitar Stadion Utama Palaran. Pembangunan senilai sekitar Rp210 miliar itu diperkirakan dimulai bulan Juli 2025 ini.
“Nilai anggaran pembangunan berserta isinya Rp210 miliar dan sekolah rakyat di Samarinda dapat menampung 1.000 siswa. Jenjang SD 16 kelas, SMP 9 kelas, SMA 9 kelas,” jelas Andi.
Kemudian, untuk empat sekolah rakyat lainnya di Kaltim berlokasi di Kutai Kartanegara (Kukar) 1 sekolah yang disiapkan oleh kabupaten dan 1 sekolah yang disiapkan Pemprov Kaltim. Berikutnya, Penajam Paser Utara (PPU) 1 sekolah dan Berau 1 sekolah masih terkendala kesiapan lahan.
“Dari 4 sekolah rakyat milik Kabupaten/kota dan 1 milik Provinsi sudah ditinjau. Memang dari sisi kesiapan lahan, baru satu yang sudah siap yakni kota Samarinda,” terang Andi.
Sementara itu, terkait proses perekrutan siswa untuk Sekolah Rakyat ini akan memprioritaskan mereka yang masuk dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dan dinyatakan sebagai keluarga tidak mampu.
Dinsos Kaltim mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendaftarkan anak-anaknya, mengingat ini adalah program nasional yang sepenuhnya didanai oleh pemerintah pusat.
“Kami mengingatkan kepada teman teman pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bisa meyakinkan orang tua, bahwa program ini betul-betul bisa memberikan kesempatan masyarakat miskin ekstrem, mendapatkan pendidikan terbaik,” demikian Andi Muhammad Ishak.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: KaltimSamarindasekolah rakyat